(Lagi Old Note From My Facebook Account)
Aku hanya termangu membaca event invitation di halaman
account facebook-ku, seorang teman yang dulu lumayan dekat denganku ketika SMA.
Aku sekretaris Alfaris dan PKR, dia bendaharanya, aku sekretaris umum OSIS, dia
anggota suatu departemen (saya lupa nama departemennya well yang benar tidak
pernah hapal, saya ini sebenarnya tidak layak jadi sekretaris OSIS, haha)
Aku tidak terkejut membacanya seperti teman-teman yang lain
yang hampir tidak percaya dengan event yang disebarnya lewat jejaring sosial
terbesar didunia ini, karena dua bulan yang lalu dia sudah memberitahuku
lagi-lagi lewat FB. FB ini benar-benar connecting people (Meminjam istilah
Nokia hehe) disitu tertulis dengan jelas :
“OUR WEDDING VITA DAN HARRY”
Date: Sunday, July 11, 2010
Time: 10:00am - 6:00pm
Location: Jl. Pancing 3 No.63 A Medan
Yah, hari ini dia akan menggenapkan setengah dari Dien-nya,
mengucap janji bernama Mitsaqan Ghalizhan, sebuah perjanjian yang disetarakan
Allah dengan perjanjianNya dengan para nabi.. Yang bahkan dapat menggoyangkan
Arsy-Nya jika perjanjian ini diputus dengan Talak.. Begitu mulianya hingga
Allah mengganggapnya sekuat perjanjianNya dengan para nabi..
Ingatanku kembali ke beberapa bulan yang lalu, lewat
komentar distatusnya dia mengatakan kepadaku bahwa aku dan dia pernah bersama
mengazamkan diri untuk menikah di usia dini, yah ketika umur kami mencapai 20
tahun.. Aku benar-benar lupa saat kami bersama-sama mengazamkan diri untuk
ibadah yang indah namun berat itu.. (Yah, sepertinya sifat cepat ingat dan
cepat lupa ini mulai permanen), tapi memang menikah di usia dini merupakan
sebuah target yang kutuliskan di peta hidupku 5 tahun lalu..
Mimpinya terealisasikan hari ini, inshAllah.. sedang mimpiku
masih samar dan tak jelas, bahkan aku sudah menghapusnya dari peta hidup, aku
tak lagi menargetkan harus di umur berapa aku menikah, tidak di usia 20 tahun
sekarang, atau diusia 22 tahun setelah menamatkan kuliahku, atau pun di usia 27
tahun setelah menyelesaikan masterku.. Target yang ada difikiran ku hanya satu,
Mewujudkan Obsesi-obsesiku yang masih berupa coretan yang kutempel didinding
kamarku..
Karena tidak seorang pun tahu apa yang terjadi di masa
depan, pengalaman telah mengajarkanku banyak hal, bahwa kenyataan terkadang
tidak sesuai dengan keinginan, bahwa peribahasa “jika ada niat disitu ada
jalan” tidak berlaku mutlak didunia nyata jika telah berhadapan dengan
kekuasaan absolut bernama Takdir Ilahi.. Karena tak ada yang tahu apa yang akan
terjadi, bisa saja detik ini ketika aku sedang asik menulis catatan ini,
tiba-tiba seorang pemuda sholeh yang tidak pernah kukenal bahkan melihat
wajahnya saja pun tidak pernah, mengetuk pintuku, lalu mengutarakan niatnya
kepada kedua orang tuaku untuk mengkhitbahku, dan Sang Pembolak-Balik hati,
membuatku menerimanya, lalu undangan pun akan tersebar secepatnya, Who knows?
Atau begitu banyak usaha yang telah kulakukan untuk menggenapkan dien ini,
namun ribuan kendala datang menghambat, jika tidak dari pihakku, pihak
orangtuaku, atau pihak si lelaki, dan kemudian obsesi-obsesiku yang terwujud
membuatku mengepakkan sayap lebih lebar dan diusia yang sudah sangat cukup luar
biasa matang untuk menikah aku masih sendiri, menyandang predikat ‘single’
kemana-mana, Who Knows?
Pada akhirnya, keyakinan bahwa Allah telah menyiapkan yang terbaik untukku adalah satu-satunya yang aku percaya hingga saat ini. Bukankah Allah perencana terbaik? maka biarkan Allah yang pilihkan...
Siapapun dia, semoga dia adalah seorang suami dan ayah yang bisa memimpin istri dan anak-anaknya ke Firdaus-Nya, Ameen yaa Rahman..
Bumi Allah,
29 Rajab 1431 H/ 11 Juli 2010 M
Ketika hujan mengguyur medan
Ketika diri ini merindukan seorang yang abstrak
Ketika diri ini mulai memahami takdirNya
No comments:
Post a Comment