Saturday, March 31, 2012

Siapa dan Apa yang Kau Cari? (Episode : Pernikahan)


(Tulisan Lama dari Account Facebook Saya, Semoga Tak Usang Dimakan Zaman dan Bermanfaat)

Nasehat ini sering saya berikan ke adik bungsu saya sejak dia menginjak usia remaja, namun pagi tadi terbersit di fikiran untuk membaginya kepada adik-adik luar biasa saya yang lainnya.. Meski dirasa terlalu dini, namun rasanya hal seperti ini sudah pantas untuk diketahui adik-adik saya yang mulai beranjak dewasa..

Adikku, Ketika engkau dewasa nanti, ketika engkau mulai berfikir untuk mencari sandaran hatimu, siapakah yang kau cari?

Seorang wanita dengan paras yang cantik? Duhai, adikku, jika ini yang kau cari maka kau dapat menemukannya dengan mudah, di sekolah, kampus, bahkan jalan raya.. Mereka tersebar dimana-mana, dengan hiasan yang memukau, busana yang mengundang, tutur kata yang menggoda, dan senyum yang menawan.. Jika ini yang kau cari, maka jangan marah jika kukatakan engkau mengalami kerugian besar. Karena fisik tidaklah kekal, siapa yang dapat menjamin paras cantiknya tetap ada hingga esok hari? Apa yang terjadi jika Allah memberinya musibah hingga kehilangan kecantikannya? 5, 10, 20 tahun, apakah kau akan melihat fisik yang sama seperti engkau pertama kali mengenalnya? Tidak.. karena kukatakan sekali lagi fisik tidaklah abadi..

Atau kau mencari seorang wanita cerdas? Adikku, bagaimana definisi cerdas menurutmu? Apakah Seseorang dikatakan cerdas ketika ia mampu mengerjakan ribuan soal matematika dan fisika dengan cepat dan benar atau seseorang yang menguasai lebih dari dua bahasa dengan lancar? Jika itu yang kau cari, maka engkau akan mudah menemukannya, dimana saja. Dan bukan suatu hal yang sulit bagimu mendapatkan satu dari miliaran wanita cerdas di dunia ini.

Atau Kau mencari seorang wanita kaya? Sehingga dengannya engkau tak perlu memikirkan persoalan ekonomi yang sulit nantinya? Sama seperti kecantikan duhai adikku, harta pun tak pernah abadi, ia bisa diambil Allah kapan saja, karena sejatinya harta yang dimilikinya bukanlah miliknya sesungguhnya, namun milik Allah semata. Lalu, apa yang akan terjadi jika esok Allah akan mengambil semua miliknya?

Mendapatkan seorang wanita yang mencintaimu karena fisikmu adalah hal yang biasa,
Mendapatkan seorang wanita yang mencintaimu karena kecerdasanmu adalah hal yang biasa.
Mendapatkan seorang wanita yang mencintaimu karena hartamu adalah hal yang biasa.

Namun, mendapatkan seorang wanita yang menerima fisikmu yang apa adanya adalah hal yang luar biasa.
Mendapatkan seorang wanita yang menerima ketidakcerdasanmu dalam beberapa hal adalah hal yang luar biasa
Mendapatkan seorang wanita yang menerima kekurangan materimu, dan bersedia memulai dari awal bersama mu adalah hal yang luar biasa.

Carilah seorang wanita dari segi akhlak dan agamanya..

Jika kau menemukannya suatu hari nanti, jangan ajak ia untuk berpacaran, karena pacaran tidak pernah ada dalam kamusnya, namun ajaklah ia menikah karena hanya itu solusi yang ada difikirannya. Dengan itu ia menilai sikapmu, keberanianmu, dan tanggungjawabmu..

Jangan pernah berusaha untuk menyentuhnya karena ia seorang yang tidak tersentuh, ia menjaga dirinya dari sentuhan yang bukan mahramnya, menjaga pandangannya dari apa-apa yang tidak halal baginya, menjaga suaranya sebagai tanda ia menarik garis tegas antaramu dan dia..

Karena ia melakukannya demi dirimu, calon pendampingnya kelak, siapapun dia, ia tidak peduli, karena yang paling penting baginya hanya akhlak dan agama yang dinilai, pangkat, harta dan jabatan tidak bernilai dimatanya.. Ia akan menerima jika engkau bukanlah seorang berpangkat tinggi, berharta banyak, dan memegang jabatan penting, dan ia akan bersyukur jika engkau memiliki salah satu dari tiga hal tersebut sebagai tambahan karunia Ilahi baginya, karena sekali lagi kukatakan akhlak dan agamamu lah yang dinilainya dan bukan segala hal yang kau miliki di dunia ini..

Wanita ini memiliki segala kesempurnaan, parasnya cantik karena selalu tertutupi oleh hijab ketakwaan, tak pernah sedikitpun ia rela jika sehelai rambutnya dilihat oleh yang bukan mahramnya, tak pernah sedikitpun ia rela jika setiap sudut lekuk tubuhnya dapat diamati dengan yang bukan mahramnya, karena ia begitu cantik, hingga Allah pun mencintainya..

Kecerdasannya luar biasa ia mampu menyelesaikan masalah dengan baik, menyikapi kehidupan dengan bijak, menyadari kesalahan dengan cepat. Ia akan mencintaimu dengan tulus, memahami sikapmu dengan baik, mematuhi perintahmu dengan ikhlas, dan mendidik anak-anakmu dengan luar biasa, kau tahu kenapa ia mampu melakukan semuanya? Karena ia punya buku petunjuk luar biasa ditangannya, yakni Quran dan Hadits..

Kekayaannya begitu melimpah, ia memiliki begitu banyak stok kesabaran ketika berusaha memahami sikapmu yang tidak disukainya, begitu banyak stok keikhlasan ketika hanya sedikit harta yang diterimanya darimu, begitu banyak stok kasih sayang ketika ia merawatmu dan anak-anakmu.. Ia rela tidak tidur hingga engkau memaafkan kesalahannya, ia rela menahan kantuknya hanya demi membukakan pintu dan membuatkan secangkir teh ketika engkau pulang larut, ia rela ketika hanya senyuman yang ia dapatkan dihari ulang tahunnya karena ia faham bahwa engkau telah berusaha menafkahinya dengan baik meski sedikit yang kau beri.

Kau tahu kenapa Ia Begitu “Sempurna” ? Karena Ia bidadari dunia yang Allah anugerahkan kepadamu, untuk engkau didik ia dengan cintamu, untuk engkau lindungi dengan kelembutan, untuk engkau cintai ia dengan sepenuh hatimu..

Namun, sayangnya wanita ini tidak begitu banyak diciptakan Allah, mereka bagai satu diantara seribu, mendapatkannya begitu sulit bagai mencari jarum ditumpukan jerami, untuk meraihnya kau pun harus melakukan usaha yang tidak sedikit dan mudah..

Syaratnya begitu banyak, namun tidak begitu sulit jika engkau ikhlas mengerjakannya.. Allah akan menganugerahimu satu diantara ribuan bidadari dunia ciptaanNya, hanya dengan akhlak dan agamamu sebagai harganya..

Karena kualitasnya begitu tinggi hingga engkau pun harus menyesuaikan kualitasmu agar setara dengannya, bukan kualitas fisik, harta dan kecerdasan, namun kualitas akhlak dan agamamu.. maka jika engkau ingin mendapatkan seorang bidadari dunia, mulailah perbaiki dirimu, tingkatkan akhlak dan imanmu sehingga kualitasmu akan setara dengannya, hingga Allah pun yakin untuk mempercayakan bidadari dunia tersebut kepadamu..

Namun, sekali lagi kuingatkan duhai adikku, luruskan niatmu untuk melakukannya demi Allah dan bukan demi mendapatkan bidadari duniaNya semata.. karena untuk mendapatkan cintanya kau harus memperoleh cintaNya terlebih dahulu..

Selamat Mencoba dan Berjuang, Kutunggu kabarmu mendapatkan bidadari dunia suatu hari nanti ..



Salam Cinta
Kakakmu

Maulida Hadry Sa'adillah
(Doakan semoga ia juga termasuk sebagai bidadari duniaNya)



Surat Cintaku Untukmu :)


(Catatan Lama, Terima Kasih Untuk Mereka Yang Tersirat Saya Sebutkan Disini) :)

21 Mei 2010,
Ketika diri ini dilanda dengan berbagai permasalahan dunia, hingga tangis pun tak bisa dibendung, berkali-kali diri ini mencoba untuk bangkit, namun sulit..
kesedihan menjadi nyanyian langkah keseharianku, senyum pun sulit untuk diukir..
Sujud panjang pun menjadi pelarian, sepertiga malamNya pun menjadi penantian, lembaran kalamNya pun menjadi peringanan..

“Allah, beri aku penawar..” bibir ini tak berhenti berucap hal yang sama..
mencoba melepaskan segala kegundahan dan kesedihan yang sedang menggelayuti hati dengan mengiba cinta padaNya..

DhuhaNya menjadi pengaduan, lagi.. air mata pun tak bisa dibendung..
Berat.. itu yang kurasa, permasalahan ini begitu menyita fikiran dan hati..
Lagi.. doa yang sama terucap “Allah.. beri aku penawar”

Dan penawar itu pun datang, lewat senyum tulus adik-adikku, lewat tawa ringan mereka, lewat pelukan hangat mereka, lewat pandangan cinta mereka, lewat perhatian mereka..
Aku terharu, sekian banyak dari mereka melihat kesedihan di wajah ini, meski berulang kali aku mencoba untuk tersenyum, meski berulang kali aku mencoba untuk tertawa, meski berulang kali aku berusaha untuk berkata “ kakak, baik-baik saja, sayang..”
Tapi tetap, diri polos mereka tak bisa dibohongi..

Dan Allah benar-benar tak pernah ingkar janji, penawar itu diberikan dalam hitungan menit, lewat sebuket bunga cinta mereka, lewat bingkisan cinta mereka, dan lewat surat cinta mereka, yang kutahu belakangan bahwa mereka menuliskannya bersama untukku, hanya untukku..

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Buat kakak tercinta..

Seorang wanita yang santun ucapannya juga perilakunya
Wajahnya bersinar beralaskan wudhu yang selalu membasahinya
Senyumnya bagai bulan sabit yang indah di kegelapan malam
Tutur lembutnya yang selalu mengajak kepada kebaikan

Dialah wanita yang selalu menjaga pandangannya
Yang menjadikan jihad kesehariannya, kebenaran andalannya
Zikir pelipur hatinya, ilmu senjatanya
Makrifat modal utamanya, dan shalat buah mata kesayangannya

Dia yang selalu hadir dengan sejuta keindahannya
Yang ditemani kebaikan dan juga duri kesalahan
Sebagai tanda ia tak sempurna
Karena dia juga makhluk biasa yang tak luput dari dosa

Wahai wanita cantik..

Selimut kabut tak pernah memudarkan cahaya senyummu
Hujan di hatimu tak membasahi wajah beningmu
Pesona Zahra dalam dirimu selalu terjaga sepanjang waktu
Dibalik ketegasan hijabmu terukir lembut qalbumu

Gugusan do’a dan harapan yang kau panjatkan
Menjadi benteng kesabaran dan keikhlasan
Hamparan samudera kasih dan cintamu
Melukis kekuatan dengan tulus memaafkan

Kau yang selalu mengajarkan bahwa..
Tidak ada kata “menyerah” tetapi hanya “pasrah”
Dengan usaha yang tak mudah dan tetap tawakkal kepada Allah

Uluran tanganmu yang menarik kami saat jatuh
Senyum tulusmu yang menghapus pilu kami
Ucapan dinginmu yang membakar semangat kami
Serta do’a tulusmu yang selalu menyertai kami

Semoga kasih dan cinta-Nya selalu tercurah untukmu

Al-Faris SMAN3 Medan (21 Mei 2010)


Terdiam.. yah, hanya itu yang dapat kulakukan, air mata haru pun menetes dengan deras, Rabbi.. betapa besarnya cintaMu kepadaku yang engkau titipkan lewat bidadari-bidadari kecilku..

Pelukan mereka menjadi penguatku, senyum mereka menjadi pelipurku, tawa mereka menjadi penghiburku, Rabbi.. betapa aku mencintai mereka..

Duhai cintaku..
Sesungguhnya aku tak layak menerima beribu cintamu
Karena terkadang aku terlupa memberikan perhatian kepadamu
Meski hanya lewat sebaris sms..

Duhai Bidadariku..
Jika saja kau tahu begitu berharganya kau dihatiku..
Senyum tulusmu mampu menghapus duka di wajahku
Tawa riangmu mampu menciptakan tawa di bibirku
Pelukan hangatmu mampu memberikan kekuatan diriku

Terima Kasih Cintaku..
Untuk untaian doa yang tidak pernah terlepas dari bibirmu
Untuk perhatian yang tak pernah luput darimu,
Untuk kehadiranmu di saat aku membutuhkanmu

Yaa Allah jika saja diri ini dapat meminta..
Kumohon yaa Rabbi..
Cintailah mereka, sepenuh cintaMu kepada kekasihMu..
Karena sungguh mereka telah mencintaiku sepenuh cinta mereka kepada orang terkasih mereka..

Berilah mereka kekuatanMu ketika mereka menghadapi masalah
Agar tak ada tetes air mata yang menetes dari mata indah mereka
Karena sungguh diri ini tak sanggup melihat bening itu menyelimuti wajah sucinya.

Jagalah mereka ketika aku tidak bisa lagi bersama mereka yaa Rabb..
Jagalah mereka ketika aku tidak bisa lagi mendekap erat mereka
Jagalah mereka ketika tangan ini tak mampu lagi menguatkan mereka
Jagalah mereka ketika senyum ini tak mampu menghapus duka mereka
Jagalah mereka ketika kata-kata ini tak mampu lagi menyemangati mereka
Karena sungguh PenjagaanMu adalah sebaik-baiknya penjagaan.

Yaa Rabbi..
Sungguh mereka adalah permataku
Kumohon yaa Rabbi, kumohon dengat sangat..
Cintailah mereka yaa Rabb..
Cintailah mereka yaa Rabb
Cintailah mereka yaa Rabb
Karena ketika mereka memilikiMu, mereka tidak butuh apapun di dunia ini..

Yaa Rahman..
Jadikanlah kata “Cukuplah Allah bagiku” menjadi penguat langkah mereka
Jadikanlah kata “ Ikhtiar” menjadi dasar usaha mereka
Jadikanlah kata “ Tawakkal” menjadi akhir perjuangan mereka
Karena sungguh, kulihat jelas di mata mereka, mental muslim sejati telah terpatri rapi disana..

Yaa Rahim
Sesungguhnya Engkaulah pemilik mereka..
Kumohon yaa Rahman..
Kumohon dengan sangat..
Kelak masukkan lah mereka kedalam barisan shaf RasulMu
Jadikanlah mereka orang-orang pilihan yang dapat meneguk manisnya telaga kautsarMu
Haramkanlah tubuh mereka dari neraka jahannamMu
Mudahkanlah mereka melewati shiratul mustaqimMu
Berikanlah catatan hidup mereka lewat tangan kanannya
Beratkanlah mizan kebaikan mereka
Tutupilah aib mereka di dunia dan akhirat kelak
Masukkan lah mereka kedalam surgaMu dari berbagai pintu kesukaan mereka
Izinkanlah mereka melihatMu karena sesungguhnya kenikmatan terbesar adalah ketika seorang hamba dapat menemui Rabbnya..
Dan kelak satukanlah kami di JannahMu yaa Rahman..
Pertemukanlah kami kembali dengan RahmatMu yang melimpah
Dan jadikanlah kami penguat antara yang satu dengan yang lain ketika kami lemah

Ameen Yaa Rahman..
Ameen Yaa Rahim.
Perkenankanlah doaku yaa Rabbi..

Kepada adikku..
Doa ini tak akan pernah berhenti disini, karena ketahuilah bahwa kau selalu berada di hatiku, tidak pernah terhapus bahkan terganti..
Tidak hari ini atau pun besok..

Adikku, kalian adalah permata indah yang Allah titipkan untuk kubimbing dengan baik, untuk kusayangi dan kucintai sepenuh hati, karena sungguh kalian adalah permata indah yang tersembunyi, yang harus digali lebih dalam agar dapat dilihat keindahan sinarnya..

Adikku, kalian adalah generasi Rabbani yang kelak akan kutempah dengan keras, agar mentalmu sekuat Khalid Bin Walid, Sehebat Ali bin Abi thalib

Adikku kalian adalah muslimah cerminan ummat, yang harus kuperlakukan dengan lembut, agar kau dapat sedermawan Khadijah, selembut Fatimah, secantik Zulaikha..

Adikku kalian adalah simbol kebangkitan islam, yang harus kudidik dengan ilmuNya, agar kelak kau dapat secerdas Aisyah, seberani Summayyah..

Adikku, kalian adalah wanita akhir zaman, yang harus kujaga dengan baik, yang harus kurawat dengan lembut, karena kau-lah yang akan mengubah dunia, lewat kecerdasaanmu, lewat senyum tulusmu, lewat sentuhan tanganmu, lewat tutur bicaramu, lewat kelembutan jiwamu, lewat ketegasan hijabmu..

Maka, kumohon duhai cintaku..
Tetaplah disini, bersama kita merajut mimpi indah itu, bersama kita melangkah di jalan ini, jalan yang tak akan pernah sepi dari onak dan duri, kita mungkin akan berlari , namun kita mungkin juga akan tertatih dalam menapakinya, maka dari itu, kuatkan jiwamu, kuatkan hatimu, dan kuatkan imanmu, agar kau tetap berada di barisan ini, agar langkahmu tidak tertinggal, karena sungguh aku membutuhkanmu disini, hari ini juga esok..

Salam cintaku
Bumi Allah, 22 Mei 2010

Maulida Hadry Sa’adillah Lie


My Dreams


(Catatan Lama dari Lembar Usang Perjuangan)

Sejenak, melepas fikir, merenung, seolah menahan waktu untuk menyadari setiap langkah yang telah kuambil. Tinta hitam itu kembali digoreskan, dan mulai permanen di hati.. Yaa Allah, terima kasih untuk mengabulkan doa-doaku, dengan "menutup" hati ini, menghilangkan kekecewaan, dan memberikan aku keikhlasan untuk melepas segala mimpi yang tak dapat kucapai. Hingga tak ada setitik air mata pun yang menetes, tak ada sebersit pun kekecewaan di hati, tidak ada sedikit pun penyesalan tersirat, yang ada hanya keyakinan bahwa Allah telah mempersiapkan yang terbaik untukku, Jika Tidak Hari Ini Mungkin Besok..

Yah, I Deserve Nothing But The Best , dan hanya Allah lah yang mengetahui apa yang terbaik untukku, Jika Tidak Hari Ini Mungkin Besok..

Langkah ini masih panjang, masih banyak hal yang harus kulalui, di depan sana terbentang begitu banyak cobaan dan rintangan, yang mau tidak mau memang harus kulalui, yah harus.. Dan kegagalan-kegagalan hari ini menjadi sebuah titik kulminasi untuk perubahan, perubahan menjadi yang lebih baik kedepan. sebagai titik kulminasi untuk menjadi lebih kuat lagi dalam mengatasi masalah dan tetap teguh dan berusaha dalam meraih mimpi-mimpi yang masih semu ini, baik mimpi-mimpi yang masih berupa sketsa di fikiran ataupun mimpi-mimpi yang sudah tertuang kedalam tulisan.

Ketika satu mimpi pupus maka mimpi-mimpi lain pun lahir, membentuk suatu semangat baru bernama Hidup. Menggoreskan tinta baru di hati, menjalin mimpi diatas sketsa kertas putih, yang suatu hari aku yakin tak akan lagi hanya berupa coretan namun berupa prestasi konkret yang cemerlang.

Hari ini biarlah mimpi-mimpi itu hanya sekedar sebuah coretan tinta hitam diatas kertas putih, namun suatu hari coretan-coretan itulah yang akan membawaku menjadi seorang yang luar biasa. Menggantikan gadis biasa berumur dua puluh tahun hari ini dengan seorang muslimah cerdas dengan sayap yang melebar keseluruh dunia. Biarlah mereka mengatakan ini hanya mimpi yang mustahil untuk terwujud, dan aku pun tak akan peduli, karena aku memiliki Allah, yah, HasbiyAllah, cukuplah Allah bagiku. Aku tak perlu siapa atau apa pun di sisi selama Allah menyertai setiap langkah yang kuambil.
Air mata ini tak akan pernah menetes untuk setiap mimpi yang belum kuraih, yah belum, karena selama nyawa masih di jasad, aku pun tak akan pernah berhenti untuk meraih mimpi-mimpi yang belum kuraih hari ini.Tidak Akan Pernah Berhenti..

I can almost see it
That dream I am dreaming
But there's a voice inside my head saying
"You'll never reach it"
Every step I'm taking
Every move I make feels
Lost with no direction
My faith is shaking
BUT I GOTTA KEEP TRYING
Gotta keep my head held high
There's always gonna be another mountain
I'm always gonna wanna make it move
Always gonna be a uphill battle
Sometimes I'm gonna have to lose
AIN'T ABOUT HOW FAST I GET THERE
Ain't about what's waiting on the other side
It's the climb
The struggles I'm facing
The chances I'm taking
Sometimes might knock me down
BUT NO, IM NOT BREAKING
I may not know it
But these are the moments that
I'm gonna remember most, yeah
Just gotta keep going
AND I, I GOT TO BE STRONG
Just keep pushing on
Keep on moving, keep climbing
Keep the faith, baby
It's all about, it's all about the climb
KEEP THE FAITH, KEEP YOUR FAITH
(Miley Cyrus, The Climb)

Ketika diri ini gagal dalam mencapai sesuatu dan ketika itu juga kekuatan baru itu lahir, kekuatan dan keyakinan yang kudapat dari lembaran kalamNya, dari nikmat sujud panjang malamNya.. Yah, lewat lembar-lembar suci itulah Ia menjawab semua kegundahan dan kesedihan hati "Asaabakum ghamman-bighammin-likailaa tahzanuu 'alaa maa faa takum walaa maa a shaa bakum". Allah menimpakan padamu kesedihan atas kesedihan,supaya kamu jangan bersedih hati terhadap apa yang luput daripada kamu dan terhadap apa yang menimpakamu. (Ali Imran:153)

Ketika ketakutanku akan kehilanganNya, Ia menjawab lagi lewat lembar kalam yang kubaca "Maa wadda 'aka rabbuka wamaa qalaa".Tuhanmu tidak meninggalkan kamu dan tidak pula benci kepadamu".( Ad Dhuha :3)

Ketika keputusasaan menghinggapi diri dan mulai memupuskan harapan, lewat lembar kalamNya Ia pun menguatkan " Fa Inna Ma'al Ushri yusro" sesungguhnya setelah kesusahan itu ada kemudahan (Al-Insyirah : 5)

Allahu Robbi..
Terima kasih untuk mimpi-mimpi yang gagal terwujud sehingga aku semakin yakin bahwa Engkau telah menyiapkan yang terbaik untukku, jika tidak hari ini mungkin besok.
Terima kasih untuk menunda mimpi-mimpiku, sehingga menempah kesabaranku untuk tetap berusaha..

Allah jika mimpi-mimpi yang gagal dan tertunda ini membawaku semakin dekat denganMu, semakin membuatku mencintaiMu, semakin membuatku bersabar atas segala ketentuanMu, biarlah, biarlah ia tetap seperti ini, karena bukan dunia yang ingin kuraih tapi akhiratMu yaa Rabbi "I'lamuu annamal hayaa tuddun-yaa la 'ibun".Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah suatu permainan. (S. Al Hadiid :20)

Tetaplah disini yaa Rabbi, tetaplah menguatkan hambaMu yang lemah ini, tetaplah mencintai hambaMu yang hina ini, meski tak layak, namun izinkanlah diri ini mencintaiMu, izinkanlah hanya Engkau yang ada dihati, izinkanlah hanya kekuataanMu yang membuatku tetap berdiri disini, izinkanlah hanya cintaMu yang mengisi tiap relung hati dan fikiran ini..

HASBIYALLAH, ALLAH IS ENOUGH FOR ME

Bumi Allah
7 Rajab 1431 H / 19 Juni 2010

Maulida Hadry Sa'adillah...

"Bermimpilah, Maka Tuhan Akan Memeluk Mimpimu" (Ayahanda Arai)

Aku Merindukanmu Malam Ini


(Old Note hasil mutasi dari Account Facebook, LAGI)

Ketika merapikan isi hard disk 250 gb yang sangat berantakan dengan file-file dan folder-folder yang tidak jelas bentuk dan jenisnya, hingga sering saya kesulitan mencari data-data penting dan walhasil harus mengobrak-abrik isinya selama minimal satu jam. Mata ini tertuju ke belasan folder-folder berupa foto-foto keluarga selama 3 tahun belakangan ini..

Ada banyak kenangan disana, ada banyak kisah disana, potret itu mengabadikan momen-momen yang bahkan telah tersapu bersih dari memori otak ini.. menceritakan begitu banyak fakta yang tak pernah terucap oleh lisan. Mematri semua peristiwa yang sangat berharga..

Mencoba mengurutkan semua foto berdasarkan tahun, hanya sedikit yang kudapatkan, ntah karena memang keluarga kita yang tidak suka berfoto atau memang karena begitu jarang waktu yang kita habiskan bersama..
3,5 tahun berpisah dengan kedua kakak yang luar biasa membuat diri ini tumbuh cepat lebih dewasa dalam berfikir, karena peran dan fungsi serta posisi yang seperti anak sulung dirumah dengan si bungsu Fattah yang luar biasa manja..

Malam ini, aku terus menatap layar monitor yang menampilkan foto-foto kita 3 tahun belakangan ini, layaknya proyektor yang memutar ulang film-film lama, begitu lah diri ini berusaha menyelami setiap ingatan yang masih tertinggal di sudut memoriku..

Benar-benar luar biasa rasa ini, perasaan senang, haru, sedih, lucu, rindu bercampur jadi satu..
Potret-potret ini begitu banyak menceritakan banyak hal, mulai dari Mbak Dian yang masih langsing dan kurus dengan berat badannya yang hanya 45 kg 2 tahun lalu, hingga lebaran kemarin yang menampilkan tubuhnya yang semakin menggembung, haha.. heran biasanya kalau ngekos berat badan makin kurang ini malah kebalikannya, pantas ibu sering bolak-balik ke ATM buat transfer uang tambahan, wong semua uang buat jajan, ckckckck.. Tapi tak apa lah kalau makanan-makanan itu bisa membuat mbak dian lebih pintar karena suplai protein yang masuk ke otak sangat cukup.. haha

Potret itu pun tak luput menceritakan tentang Cici, kakakku yang kedua, foto-foto itu sedikit berubah, dua tahun lalu sebelum dia menginjakkan kaki di bumi Riau, wajahnya masih putih, mulus dan bercahaya, namun sekarang kulihat wajahnya sedikit kusam, ketika kutanya katanya air Riau yang berminyak membuat kulitnya hitam dan kusam, namun tetap dua lesung pipi di wajahnya tetap ada, ia tak kehilangan kecantikannya..

Malam ini AKU MERINDUKAN KALIAN..


aku rindu dengan waktu-waktu yang kita lewatkan bersama
aku rindu dengan diskusi-diskusi agama dan politik kita di meja makan
aku rindu dengan pertengkaran-pertengkaran yang semakin membuat kita akrab
aku rindu dengan candaan ketika kita belajar bersama tiap malam
aku rindu dengan kejahilan kita ketika berusaha mencuri-curi menonton tv ketika malam belajar..
aku rindu ketika kita bergadang hanya untuk menonton film-film horor dan korea kesukaan kita..
aku rindu mendengar suara kalian secara langsung bukan melalui saluran telepon..
aku rindu dengan masa-masa ketika kita membuat kue lebaran bersama..
aku rindu ketika kita berbahasa arab dirumah ketika kita merahasiakan sesuatu dari ibu dan papa
aku rindu kalian..
aku ingin kembali ke masa-masa dimana kita selalu bersama, rindu bertukaran pakaian, rindu dengan tawa kalian, rindu dengan tindakan-tindakan konyol yang sering kita buat ketika mati lampu, rindu dengan nasehat-nasehat kalian, rindu dengan pelukan kalian, rindu dengan elusan halus di kepalaku, rindu akan kehadiran kalian di rumah malam ini, rindu sekali, rumah ini terasa begitu besar dan kosong tanpa kalian berdua, dua kamar di atas bertahun-tahun kosong tak berpenghuni, lemari-lemari di atas kosong tanpa pakaian-pakaian kalian.. aku rindu melihatnya terisi kembali..
waktu kosong lebih banyak kuhabiskan didepan layar komputer, membaca 3-4 buku setiap hari, menatap layar HP yang tak seorang pun kutunggu pesan dan telponnya, namun tiga kegiatan itu selalu sukses membunuh rasa bosan dan kesepian jika aku sendiri dirumah..

AKU SANGAT-SANGAT MERINDUKAN KALIAN..

Semoga Allah melancarkan studi mbak dian dan cici disana, dan kita kembali berkumpul bersama di rumah kita yang sederhana ini, meski tak mewah namun rumah ini bagai istana bagi kita karena rumah ini lah tempat kita berbagi cerita, tertawa, menangis, bertengkar, bercanda, semuanya..

Untuk Mbak Dian ku, kau tahu bahwa kita selalu satu fikiran, satu rasa, satu pendapat, dari hal serius sampai candaan pun kita selalu sama, engkaulah yang paling memahamiku, memotivasi diriku ketika ku jatuh, engkau lah satu-satunya yang memuji ku ketika semua orang menghina pilihan-pilihanku, engkau lah yang membuatku bangkit ketika aku dalam keterpurukan empat tahun lalu, engkau lah yang selalu mengatakan bahwa pilihan yang kupilih empat tahun lalu tidak lah salah, ketika semua orang tidak menyetujuinya, ketika semua orang mempertanyakan "Mengapa?", hanya engkau yang merangkul ku dan berkata "Tidak apa-apa", dan hari ini kau lihat adikmu, menatap masa depannya dengan mantap dan cerah karena benar pilihannya empat tahun lalu, pilihan yang semua orang menentangnya, membawanya melaju pesat dengan prestasi-prestasi yang tak akan dia dapat jika dia tidak memilih pilihannya itu empat tahun lalu..
Nasehat yang sering kau selipkan dalam candaanmu, membuatku lebih mudah menerimanya karena kau tau betul watak ku yang sulit dikritik, kelihaianku dalam berkata-kata pun mampu kau patahkan hanya dengan candaanmu yang lucu namun sarat makna dan nasehat..
Kecerdasanmu yang brilian terkadang membuatku iri, karena prestasi-prestasi akademik mu dulu yang begitu cemerlang dan selalu aku berada di bawahmu meski aku pun mendapat prestasi-prestasi itu tapi tetap aku selalu merasa tetap dibawah mu.. karena bagiku kecerdasanmu luar biasa..
aku sangat-sangat merindukanmu, cepatlah lulus, tamatkan kedokteranmu segera, luluslah dengan nilai cumlaude hingga ibu dan papa bangga menatap mu tahun depan mengenakan toga dan bergelar dokter..

Untuk Cici Ku : kau tau kita memang tak pernah sepaham, tak pernah sepikiran, tak pernah sependapat.. 5 menit bercanda, 5 menit tertawa, lalu 5 menit kemudian kita akan bertengkar..
tapi kau tau, kau selalu kurindukan, senyummu tak pernah hilang dari ingatanku, suaramu yang lembut, gerakanmu yang halus dan lambat yang sering membuatku kesal malam ini sangat kurindukan..
aku ingat kau sangat menjaga dan merawat aku dan fattah dengan baik ketika kita dititipkan di Binjai demi ibu yang menyelesaikan master di luar, papa yang sibuk dengan dinas dan mbak dian yang sedang mondok di pesantren. kau tahu, aku ini pelupa, banyak memori-memori masa kecil yang terhapus dari ingatanku, tapi memori ketika kau mengajarkanku banyak hal ketika kita masih kecil, sikapmu yang dewasa meski umurmu masih 11 tahun ketika itu, engkau mengayomi kami layaknya si sulung yang menjaga adik-adiknya.. kau yang selalu mengajak aku dan fattah shalat tahajud, menjadi imam setiap sholat dengan doa-doa yang aneh-aneh yang selalu membuatku tertawa jika mengingatnya.. kau yang mengajariku berdagang sejak umur 10 tahun, bakat sales ku hari ini mungkin adalah tempahan mu 10 tahun lalu, haha..
ide-ide nekat yang sering kau praktekkan, membuat aku dan fattah punya beribu pengalaman berpetualang dan sporing haha, suatu saat akan kuceritakan kepada anak-anakku, dan aku senang karena setidaknya aku punya begitu banyak pengalaman yang bisa memberi pelajaran untuk anak-anak kelak..
Masa-masa kecil kita ingin sebagian kuhapus dari memori otak ini, tapi tak bisa, karena pada masa-masa itu aku menghabiskan banyak waktu bersama mu dan si kecil fattah, masa-masa itulah yang mendidikku menjadi mandiri dan dewasa seperti sekarang ini, masa-masa itulah yang membuatku mudah dalam menyelesaikan masalah sendiri tanpa bantuan orang lain, masa-masa itulah yang membuatku bersyukur karena telah memiliki hidup yang bahagia seperti sekarang ini..
Aku sangat-sangat merindukanmu Ci, cepatlah tamatkan studimu, luluslah dengan cumlaude agar ibu dan papa bangga menatap mu mengenakan toga dan bergelar psikolog.

Aku benar-benar beryukur memiliki dua orang kakak yang luar biasa cerdas dan sholehah, prestasi-prestasi yang begitu banyak kalian ukir, menjadi motivasi buatku untuk mengukir hal yang sama, menandingi piagam-piagam penghargaan ibu dan papa.. hari ini mari kita azzamkan diri untuk mengukir prestasi-prestasi luar biasa yang bisa membuat ibu dan papa bangga, yang tidak akan merendahkan derajat kita di mata pasangan hidup kita kelak, yang membuat setiap orang yang mencintai kita bangga telah mengenal dan memiliki kita, dan yang paling utama mengangkat derajat kita disisi Allah dan semakin dicintai olehNya, ameen yaa Rahman..

Tugas kita masih belum selesai disini, ada Fattah, adik kita, si bungsu yang masih memerlukan bimbingan dari kakak-kakaknya.. Ia masih gamang dan belum menemukan jalannya, bantulah ia menemukannya, dan jangan biarkan ia mencari sendiri, karena dia layak mendapat yang terbaik..

Uhibukunna Fillah,
I love you for the sake of Allah
 My Prays will always be with you all
 Malam hari di bumi Allah, Medan
21 Rajab 1431 H / 03 Juli 2010 M

BarakAllah 'Alaiki


(Lagi Old Note From My Facebook Account)

Aku hanya termangu membaca event invitation di halaman account facebook-ku, seorang teman yang dulu lumayan dekat denganku ketika SMA. Aku sekretaris Alfaris dan PKR, dia bendaharanya, aku sekretaris umum OSIS, dia anggota suatu departemen (saya lupa nama departemennya well yang benar tidak pernah hapal, saya ini sebenarnya tidak layak jadi sekretaris OSIS, haha)
Aku tidak terkejut membacanya seperti teman-teman yang lain yang hampir tidak percaya dengan event yang disebarnya lewat jejaring sosial terbesar didunia ini, karena dua bulan yang lalu dia sudah memberitahuku lagi-lagi lewat FB. FB ini benar-benar connecting people (Meminjam istilah Nokia hehe) disitu tertulis dengan jelas :

“OUR WEDDING VITA DAN HARRY”
Date: Sunday, July 11, 2010
Time: 10:00am - 6:00pm
Location: Jl. Pancing 3 No.63 A Medan

Yah, hari ini dia akan menggenapkan setengah dari Dien-nya, mengucap janji bernama Mitsaqan Ghalizhan, sebuah perjanjian yang disetarakan Allah dengan perjanjianNya dengan para nabi.. Yang bahkan dapat menggoyangkan Arsy-Nya jika perjanjian ini diputus dengan Talak.. Begitu mulianya hingga Allah mengganggapnya sekuat perjanjianNya dengan para nabi..

Ingatanku kembali ke beberapa bulan yang lalu, lewat komentar distatusnya dia mengatakan kepadaku bahwa aku dan dia pernah bersama mengazamkan diri untuk menikah di usia dini, yah ketika umur kami mencapai 20 tahun.. Aku benar-benar lupa saat kami bersama-sama mengazamkan diri untuk ibadah yang indah namun berat itu.. (Yah, sepertinya sifat cepat ingat dan cepat lupa ini mulai permanen), tapi memang menikah di usia dini merupakan sebuah target yang kutuliskan di peta hidupku 5 tahun lalu..
Mimpinya terealisasikan hari ini, inshAllah.. sedang mimpiku masih samar dan tak jelas, bahkan aku sudah menghapusnya dari peta hidup, aku tak lagi menargetkan harus di umur berapa aku menikah, tidak di usia 20 tahun sekarang, atau diusia 22 tahun setelah menamatkan kuliahku, atau pun di usia 27 tahun setelah menyelesaikan masterku.. Target yang ada difikiran ku hanya satu, Mewujudkan Obsesi-obsesiku yang masih berupa coretan yang kutempel didinding kamarku..

Karena tidak seorang pun tahu apa yang terjadi di masa depan, pengalaman telah mengajarkanku banyak hal, bahwa kenyataan terkadang tidak sesuai dengan keinginan, bahwa peribahasa “jika ada niat disitu ada jalan” tidak berlaku mutlak didunia nyata jika telah berhadapan dengan kekuasaan absolut bernama Takdir Ilahi.. Karena tak ada yang tahu apa yang akan terjadi, bisa saja detik ini ketika aku sedang asik menulis catatan ini, tiba-tiba seorang pemuda sholeh yang tidak pernah kukenal bahkan melihat wajahnya saja pun tidak pernah, mengetuk pintuku, lalu mengutarakan niatnya kepada kedua orang tuaku untuk mengkhitbahku, dan Sang Pembolak-Balik hati, membuatku menerimanya, lalu undangan pun akan tersebar secepatnya, Who knows? Atau begitu banyak usaha yang telah kulakukan untuk menggenapkan dien ini, namun ribuan kendala datang menghambat, jika tidak dari pihakku, pihak orangtuaku, atau pihak si lelaki, dan kemudian obsesi-obsesiku yang terwujud membuatku mengepakkan sayap lebih lebar dan diusia yang sudah sangat cukup luar biasa matang untuk menikah aku masih sendiri, menyandang predikat ‘single’ kemana-mana, Who Knows?



Pada akhirnya, keyakinan bahwa Allah telah menyiapkan yang terbaik untukku adalah satu-satunya yang aku percaya hingga saat ini. Bukankah Allah perencana terbaik? maka biarkan Allah yang pilihkan...
Siapapun dia, semoga dia adalah seorang suami dan ayah yang bisa memimpin istri dan anak-anaknya ke Firdaus-Nya, Ameen yaa Rahman..


Bumi Allah,
29 Rajab 1431 H/ 11 Juli 2010 M
Ketika hujan mengguyur medan
Ketika diri ini merindukan seorang yang abstrak
Ketika diri ini mulai memahami takdirNya

Hey, Yah I'm Single


"Old Note From My Facebook Account, AGAIN", Enjoy hehe...

Berkaitan dengan status yang baru saya update, begini bunyinya "Maaf, tapi saya lebih suka hati saya kosong daripada terisi", seorang teman dekat saya dikampus mengajukan link yang ternyata adalah lirik lagu Single Natasha Bedingfield. Benar-benar mengena rasanya isinya, jika benar-benar diresapi, lirik lagu ini memang mencerminkan keadaan serta sifat saya sekarang dalam menghadapi status "Single" selama dua puluh tahun, BANZAI !! Hehe ..

Yah, yah, untuk masalah seperti ini selain karena prinsip dasar yang melekat pada diri saya dari dulu hingga sekarang bahwa tak pernah ada kata pacaran dikamus pergaulan saya, tapi juga karena saya sedang dalam kondisi benar-benar malas dan jengah untuk memulai atau coba-coba menanam benih pada saat sekarang ini.Hari ini perasaan kepada lawan jenis tak pernah menduduki singgasana prioritas di daftar hidup, karena terlanjur tinta hitam itu sudah digoreskan dengan mantap mengingatkan saya bahwa ada begitu banyak mimpi yang menunggu untuk diwujudkan.Dan, hey, hey, Stop saya benar-benar nyaman dengan keadaan seperti ini, keadaan dimana hati mengalami Vacum of Love Power. Nyaman, tentram, tidak ada was-was, takut, sedih, marah, atau segala hal yang sering menjadi bumbu kalau ada virus dihatinya. Dan saya berniat mempertahankan ini bertahun-tahun (niatnya sih) but who knows, bisa-bisa besok iklim hati saya berubah haha..

Prestasi Akademik yang sedang berusaha saya raih belakangan ini menjadi penyebab utama kedua setelah agama untuk mengambil keputusan menggembok hati saya dengan kunci baja agar hati ini tak terkontaminasi dan merusak sistem-sistem yang sudah lama saya bangun untuk pencapaian puncak prestasi di bangku kuliah.

Dan beruntungnya, saya bukan tipe orang yang bakalan kasak-kusuk dan gelisah jika lihat orang lain main "couple-couple'an" alias pacaran. Bahkan merupakan suatu kebanggaan bagi saya karena saya bersih dari hal-hal tersebut. BANZAI !! Menjadi orang yang tak suka pacaran itu benar-benar susah loh, jadi merasa beruntunglah jika anda terkategori orang yang cuek bebek dengan permasalahan yang tidak penting seperti itu.

Wah, pokoknya saya akan senang jika dapat menjadi seseorang bertitel talented single person karena itu artinya kualitas naik dalam menentukan the right man suatu hari nanti, hahay.Lalu bagaimana kalau suatu saat hati saya berubah iklim dan bunga-bunga bermekaran di musim semi?wah, itu gampang, dinikmati saja, tapi tetap dijalurNya, artinya yah tidak diaplikasikan dalam perbuatan, istilah kerennya "Cukuplah Allah yang tahu" hehe, kalau hal ini berlangsung di masa gencatan senjata saya dengan lembaga bernama pernikahan. Tapi kalau ini terjadi ketika saya sudah membuat perjanjian kerjasama kepada lembaga agung nan suci tersebut, wah tunggu apalagi, realisasikan saja, dengan cara ke KUA, dan cetak undangan sebanyak-banyaknya hehe..

Toh, hati ini bukan saya yang punya tapi Allah, sebagai Pemilik tentulah Allah punya hak absolut dalam wewenang membolak-balik hati ini. saya sih pasrah saja dibawa kemana hati ini menuju, tertambat dimana ia atau bahkan karam, Allah lah sang petunjuknya, saya ikuti saja permainannya dengan terus berusaha berada di koridor shariahNya.

Belajar dari pengalaman semalam sore (beneran semalam yah tanggal 1 Des), untuk akong-akong, atok-atok, abang-abang, mas-mas, uda-uda yang ada niatan hati dengan saya (perasaan benget gua haha) bolehlah hendaknya dihentikan, karena kunci hati ini sedang saya titip dengan sang Ilahi, jadi untuk membukanya juga perlu izin dariNya. Nah, permasalahannya sepertinya izin ini hanya akan diberikan ketika nama saya dan anda sudah terdaftar di KUA hehe.Well, untuk sekarang ...


BEING SINGLE IS THE MOST LOVELY CONDITION I EVER HAD :)

Aku Takut...


Another Old Note From My Facebook Account

Segelas cappucino habis sudah kutenggak malam ini. Seisi rumah sudah terbawa ke alam mimpi masing-masing, sedang aku baru saja bangun satu jam lalu, mencoba merilekskan saraf-saraf diotakku untuk kembali difungsikan. Menggunakannya untuk membaca, mengkaji, mengomentari belasan lembar putusan pengadilan niaga berisi gugatan sebuah perusahaan ternama. Kasus beberapa tahun silam. Buku-buku hukum, Kitab Undang-undang bertebaran dengan "manis" disekelilingku. Nasyid mengalun lembut dari speaker. Ehm, sekarang "Keluarga Bahagia" dari saujana terdengar, Salah satu favoritku. Lalu kemudian berganti dengan surah Al-lail, subhanAllah benar-benar menenangkan..

Lagi-lagi kekosongan itu kurasakan malam ini, entah karena memang malam yang sepi membuatku merasa kosong atau memang hati dan fikiran ini mulai kambuh lagi. entahlah, yang penting aku hanya ingin menulis malam ini.

Pernahkah kau merasakan kehilangan Allah dalam hatimu?
Pernahkah kau merasa hatimu tidak merasakan getaran ketika nama Allah disebut?
Pernahkah kau merasa biasa saja ketika kau berbuat dosa?
Pernahkah kau merasa sujud panjangmu tak lagi bermakna?

Malam ini ketakutan itu begitu menyergapku, aku takut, takut sekali merasakan hal tersebut. Aku takut ketakutanku kepada Allah lenyap. Aku takut ketika aku membutuhkan pertolongan bukan Allah yang kupinta. Aku takut suatu hari nanti bukan namaNya yang membuat hatiku bergetar. Aku takut tak merasakan kehadiranNya menyaksikanku ku berbuat dosa. Aku takut sujud-sujud panjangku bukanlah momen yang paling kunanti. Saat-saat ku bercengkrama denganNya bukan lagi prioritas. Aku takut....



"Rabbi, tetaplah disini, tetaplah berada lebih dekat dari urat leherku. Biarkanlah hanya kekuatanMu yang menguatkanku. Jadikanlah hanya cintaMu yang mengisi kekosongan hatiku. Izinkanlah hanya namaMu yang membuat hatiku bergetar. Biarkanlah begini Rabbi, Biarkanlah sujud-sujud panjang itu menjadi saat-saat yang paling kunanti. Pertemuanku denganMu menjadi saat yang paling kurindukan. Karena ketika seluruh manusia didunia ini meninggalkanku lebih baik daripada Engkau meninggalkanku yaa Rabbii, walau hanya sedetik..."

"Tuhanku janganlah kau menjauh, Hatiku selalu rindu tuk bertemu denganMu. Janganlah hilangkan cintaMu dalam hatiku. Janganlah hilangkan kasihMu dalam jiwaku." (Maidany)

Fii Ardhillah, Bumi Allah
1 Muharram 1432 H/ 8 Desember 2010 M
When I Feel The Fear of Losing You Too Much

Aku Jatuh dan Aku Bangkit Dalam Sekejap


Tulisan ini lagi-lagi adalah hasil "goresan pena" yang sudah lama di publish di account facebook saya. Ketika menulis ini hati saya memang sedang hancur, namun saya berhasil bangkit lagi, dan 2 tahun setelah tulisan ini dibuat, saya menyadari ternyata benar, Allah punya rencana yang lebih baik lagi buat saya.. 

Lagi-lagi aku dihadapkan pada situasi yang membuatku menangis.. Yah, Aku terjatuh hari ini. Jauh.. terhempas ketika tali yang seharusnya kuyakin telah terikat dengan kuat ternyata masih membuatku jatuh. Dan aku kesakitan, sangat begitu kesakitan hingga air mata tak dapat kubendung, Ia mengalir begitu saja, tanpa kupinta, tanpa kuingin.

Apakah simbol yang kupakai ini membuat mereka memandangku rendah? atau karena simbol yang kupakai ini membuat mereka takut aku mengubah dunia? Dunia yang telah mereka ciptakan dengan kuasa mereka di tanah kontroversial. Dan simbol ku ini mungkin bisa menghancurkan dan mengganti dunia mereka dengan dunia versiku?

Jika memang begitu, kupersilahkan mereka untuk mendepakku dari tataran sistem yang mereka ciptakan, karena aku konsisten untuk tetap menjunjung tinggi simbolku, meski aku dibuang dan dianggap tak ada.

Aku sudah terlalu sering terjatuh, dan aku selalu berhasil untuk bangkit lagi. Semakin ditekan aku akan semakin kuat. Ibarat sebuah keramik yang terbuat dari tanah liat, semakin lama ia dipanaskan dengan api maka semakin kuat dan sulit ia dihancurkan.

Aku selalu bertindak sebagai motivator bagi yang lain, lalu mengapa aku tak bisa bertindak sebagai motivator bagi diri sendiri?

Aku yakin Allah menyimpan rahmatnya dibalik musibah yang kuterima. Ia memberikan kesusahan agar aku bisa siap ketika menghadapi kesuksesan yang lebih besar dimasa depan. Agar aku menghargai setiap perjuangan yang telah kulewati. Agar aku tetap meminta kepadaNya, karena mungkin Ia tahu jika Ia berikan aku kesuksesan hari ini aku akan berhenti memohon kepadaNya. Dan aku tahu Ia tak suka itu..



Ketika seorang kafir berdoa dan memohon, Allah berkata kepada Jibril :"Wahai Jibril tunaikanlah segera apa yang dimintanya, karena aku benci mendengarnya memintaku".
Dan ketika seorang mukmin berdoa dan memohon, Allah berkata kepada Jibril :" Wahai Jibril jangan kau tunaikan dulu keinginannya, tahanlah, sungguh aku menyukainya meminta kepadaku" (Hadits Qudsi)

Fii Ardhillah, Bumi Allah
3 Muharram 1432 H/10 Desember 2010 M
When I fell down and I got up again for second


Holiday, Finally Baby :D


Dalam rangka pemutasian tulisan-tulisan saya di account Facebook, maka tulisan gapentingbanget ini pun resmi dimutasikan juga berdasarkan keputusan presiden blog "Bolang Pengeja Mimpi", lol

Holiday... Finally, Baby..
Setelah hampir dua minggu berkutat dengan buku-buku hukum itu dan berusaha menjejalkan bermacam jenis undang-undang, konvensi, teori-teori yang membuat otak ini semakin lama semakin... Tua, haha. Akhirnya, Tadddaaa The holidays is coming tu ruuu ruuuu, para pam pam. Ok, what Im gonna do? Being stuck at home for month? No, No.. I got a full holiday schedules yipppiieeee..

Baru bongkar brankas (Read : Tas pink besar buat simpan berkas2 penting), dan ketemu tuh passport, Oh dear, Tunggu tahun depan kau akan kuisi dengan biaya transportasi dan akomodasi ditanggung pihak Aminef, Ameen yaa Rahman (Berbicara tentang Aminef membuatku ingat bahwa aku harus ikut tes toefl lagi karena tes 4 tahun lalu sudah expired, yah yah yah) But, well just skip that Aminef part, we are talking about holiday, Honney..

Wait, saya sedang mendengarkan sebuah nasyid dari Sigma, judulnya mantaf jiddan, Istikharah Cinta, yuhuuyyy..
"Istikharah cinta memanggilku, Memohon petunjukMu, Satu nama teman setia, Naluriku berkata.."
Haha, hanya sekedar intermezo, duh yang baca manyun karena merasa tersindir yah? Haha..

Well, back to the topic homie.. Rencana untuk liburan sudah lumayan matang, 80% lah.. Liburan pertama dimulai dengan mengisi job sebagai instruktur atau pementor di Mabit Al-Faris SMAN3 Medan besok hingga lusa (Liburan pertama diisi dengan amal, biar berkah yukkk)

Liburan kedua, Ehmmm how about going to Danau Toba sweety? Yesss, Absolutely !! Planning ini sih sebenarnya gak masuk dalam list, tapi tawaran dadakan untuk liburan ke danau vulkanik ini lumayan menarik, selain sudah 2 tahun tidak kesana, yang menawari adalah sahabat terdekat bareng keluarga besarnya.. Satu bus besar satu keluarga Oh dear, that's kool !! Senin ini akan meluncur, siap2 packing untuk dua hari satu malam.. Those are the things:
1. Baju hangat (Jaket BTM aladdinsyah boleh juga tuh, Perdana aseekkk haha)
2. Pakaian dua hari satu malam (Jangan lupa jilbab kaos untuk tidur)
3. Sunglasses (Haloo, ini danau bukan pantai buk) **garuk2 kepala**
4. Sunblock (Buat apa?  elu kan udah coverin semua badan, haha odong gua -___-),
5. Buku2 (buat baca dijalan) **Tentu saja buku hukum tidak masuk list, Ngelirik2 buku tentang skizofrenia, lumayan haha**
6. Laptop (ok, no lappy dear, its holiday) Kalo kompi gimana? **Digebuk pake bata** haha
7. Camdig (diboyong mbak dian ke Aceh, Ingat? fuhh)
8. Handycam (Jangan lupa dicharge dulu, kebiasaan kalo bawa pasti lupa dicharge, hasilnya? Law Battery, luar biasa odong gua)
9. MP4 (Wajib, harus, fardu, kudu dibawa. Isi dengan nasyid mantaf, lagu jepang dan korea jangan lupa juga, Oops murratal Syeikh Sa'ad al-Ghomidi buat murroja'ah, Inget hapalan lu udah mulai hilang gara2 kebanyakan ketawa gak jelas itu -__-)
10. Sandal swallow (Mau daki bukit pake high heels?! kagak kan)
11. Kacamata (Soft lense gak bisa diajak ikut nyelam. Emang kacamata bisa?) **Garuk2 kepala lagi**
12. Kartu ATM (Di danau ada mesin ATM kan? Iye elu ambil uang dimulut paus sono) **Emang di danau ada paus?**
Terbukti nilai pelajaran geografi tentang penyebaran hewan gua rendah haha

Ok, Im done baby, done..
Selanjutnya, tinggal di pack-in di tas ala backpacker yuhhuyyy (Makin kecil dah gua -___-).

The third holiday, Ini yang paling ditunggu2, Liburan ke Banda Aceh, tempat Mbak Dian tercinta. Oh, Pantai Loknga, pantai... (lupa namanya haha), Waterboom (masa' di Aceh ada, di Medan kagak ada huaaa), Museum Tsunami (Ini target guaaaa !!), Jalan2 ke FK Unsyiah terhitung list liburan kagak yah? kagak bangetttt, haha.. Sabang? I wish I could

Ehmm list things yang harus dibawa kayaknya sama deh kayak yang mau dibawa ke Dantob, cuma tambah some more clothes maybe, dan ahhh Yahhhh BERAS !! Ibu pesan suruh bawa beras kalo kesana, secara saya numpang di rumah kontrakkan mbak dian dan kawan2nya. Kalo gak bemodal wah bisa ditendang dari rumah saya (dengar2 mereka serumah sadis2 makannya) haha peace mbak dan kawan2..

Oh, One more thing, HARDISK 250 GB!! Jangan lupa dibawa, buat transferin film2 dan drama2 jepang dan korea download-an si Mbak dari lappy-nya, Hehe **Big Smile :D**

Bye-bye campus, Portal ditutup sementara (Liat nilai pas pulang dari liburan aja, biar gak down moodnya kalo ada yang nganjlok -___-)

Sings : "Liburan tiba... liburan tiba" (Itu lagu lebaran tiba kalee) **Garuk2 kepala lagi**
"Libur telah tiba, libur telah tiba.. hatiku gembira !!" (Nah, ini baru benar, haha)

Last but not least, A plenty du'as before going on vacation..
(QS.Hud :41)بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا ۚ إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Dengan Nama Allah (semoga) menyertai perjalanan dan selamatnya kendaraan ini. Sungguh, Tuhanku, benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Pengasih. (Surah Hud 11 : 41)


Liburan di dalam negeri itu gak kalah keren loh dengan di luar negeri (Yang iyanya gua kagak ada duit buat pergi -___-) Libur semester kemarin saya ke Pantai Barus, Pantai Pandan Sibolga, dan gak kalah menarik Air Terjun di Sungai Subulussalam, Viewnya? Luar biasa, subhanAllah, Indah nian...


Ok, so this some of my holiday plan and what about yours?



Fii Ardhillah, Bumi Allah
18 Muharram 1432 H/24 Desember 2010 M
When I Can't Wait To Catch Some Holidays Any Longer

Aku Menulis Karena Aku Tahu Aku Akan Mati


Tulisan ini adalah tulisan yang sudah lama saya tulis dan publish di account facebook saya, semoga menjadi pengingat bagi saya khususnya dan bagi pembaca pada umumnya..

Aku terdiam, kembali membaca kata-kata yang tertulis dihadapanku, otakku berusaha mencerna, mengirimkan pesan-pesan yang dibaca abstrak oleh hatiku. Benarkah? Nyatakah? Bahwa seorang penulis yang sangat kukagumi telah meninggal dunia?
Seorang penulis yang selalu berhasil membuatku menangis sesegukan setiap membaca karya-karyanya mengingatkanku dengan setumpuk dosa yang telah kulakukan selama hidupku.
Seorang penulis yang selalu berhasil membuatku tersenyum simpul malu karena terbawa angan memiliki seorang pendamping berwajah teduh berhias wudhu padahal usiaku ketika itu barulah enam belas tahun.
Seorang penulis yang selalu berhasil membuatku terguguh, menyadarkanku untuk selalu bersyukur bahwa Allah telah memberikanku segalanya dan berhenti untuk menuntut.

Otakku kemudian memberi perintah untuk membuka laman salah satu mesin pencari dunia maya, lalu mengetikkan sebuah kata kunci dan kulihat sebuah judul artikel yang membuatku semakin yakin bahwa kabar itu benar adanya “Nurul F Huda Menulis Hingga Detak Jantungnya Berhenti”. Disana tertulis bahwa beliau meninggal akibat kelainan jantung yang telah beliau idap dari kecil dan infeksi paru. Disana juga dituliskan sepenggal kutipan dari buku terakhirnya yang akan turun cetak dengan judul yang seolah menjadi sinyal perpisahannya “Hingga Detak Jantungku Berhenti”. Bercerita tentang bagaimana pisau bedah kecil namun tajam itu merobek kulitnya, menyayat tepat dijantungnya, hingga bagaimana jantungnya menyesuaikan diri dengan katup barunya yang kerap berbunyi “Thik..Thik..Thik..” dan semakin menyeramkan bila terdengar dimalam hari.

Hanya membaca penggalannya saja telah mampu membawaku kembali sadar bahwa begitu banyak nikmat yang telah Allah berikan kepadaku selama ini, apalagi membaca seluruh tulisannya secara utuh. Tulisan yang diprediksikan akan berhasil menguras air mata para pembacanya karena buku itu benar-benar menggugah nurani yang selama ini lebih banyak mengeluh dan menuntut lebih, daripada bersyukur.

Aku begitu terkejut dan sedih, Ummat hari ini telah kehilangan salah satu penulis hebat yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk bergumul bersama kertas dan pena atas nama cinta, atas nama dakwah. Namun kemudian aku tersadar, Allah begitu mencintainya hingga Allah tak ingin menunda pertemuan dengannya lebih lama lagi. Ketika sang kekasih telah bertemu dengan Kekasih sejati lantas apa yang harus ditangisi?

Aku menelusuri rak-rak perpustakaan miniku, kembali mencari buku-buku yang ditulisnya. Tersenyum ketika sekilas membaca bukunya “La Tansa Male Café”, sebuah buku yang mengisahkan beberapa pemuda yang mencoba menjadi enterpreneur dengan merintis café yang hanya khusus diperuntukkan bagi kaum Adam. Menginspirasiku untuk suatu saat nanti memiliki usaha yang sama hanya bedanya café “mimpiku” dikhususkan untuk mereka yang cantik dan bukan yang tampan. Membuatku semangat untuk mengisi pundi-pundi berwujud buku saldo untuk mewujudkan mimpi yang masih berupa coretan hitam diatas putih itu.

Lalu terbawa haru ketika membaca kembali bukunya yang berjudul “Menjemput Bidadari”. Sebuah buku yang bercerita tentang seorang suami yang divonis menderita azzospermia, ketidakmampuan tubuh dalam menghasilkan sperma. Yang lalu kemudian mengikhlaskan sang istri tercinta untuk menikah lagi, merajut mimpi lagi akan lahirnya anak-anak yang lucu dari rahimnya sendiri dan bukan adopsi. Sedang ia sendiri menyiapkan diri untuk bertemu dengan Sang Maha Pecinta, menjadi syaheed dibumi yang berlumur darah para syuhada lainnya.

Begitu mengharu biru, begitu tulus, begitu indah mengalir ia menguraikan cerita. Tak jarang buku-bukunya mengubah paradigmaku berfikir, menciptakan bayangan indah pria sholih dengan keteduhan wajah yang kelak akan menghabiskan separuh hidupnya denganku. Dan memacuku untuk terus menaikkan kualitas diri sehingga pemilik tulang rusuk yang darinya kutercipta pun memiliki kualitas diri yang baik di hadapan Allah. Sebab pasangan hidup adalah refleksi dari diri pribadi, semakin baik kualitas diri maka semakin baiklah kualitasnya, sebaliknya semakin buruk kualitas diri maka semakin buruklah kualitasnya. Namun disisi lain tulisannya membuka tabir dibalik keindahan pernikahan itu sendiri, seperti ia menuliskan sebuah kisah tentang keegoisan suami yang menuntut sang istri memiliki keturunan yang banyak sedangkan kesehatan istri yang mengidap kelainan jantung tak memungkinnya untuk itu. Menyadarkan pembaca bahwa pernikahan tak selamanya indah bak dongeng negeri seberang. Dan bagaimana memecahkan permasalahan dengan tetap berada di koridorNya lah yang berusaha ia hadirkan disetiap tulisannya.

Kabar duka cita ini kembali menyadarkanku bahwa selama ini aku telah banyak menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak perlu. Menghentakkan diriku cukup kuat bahwa kematian sesungguhnya lebih dekat dan pasti dibanding pernikahan atau hal masa depan lain yang belum pasti.

Membangunkanku dari tidur panjangku selama ini. Aku yang mungkin dulu lebih membuka telinga dan lebih peduli mendengar pendapat manusia tentangku dan menutup hati dan mengacuhkan pandangan Allah terhadapku. Aku benar-benar terbuai dengan pujian-pujian yang keluar dari mulut-mulut manis itu, yang tanpa kusadari membawaku melambung tinggi yang bukannya membuatku bersyukur malah membuatku menjadi mahkluk yang tinggi hati dan senang bersombong diri. Sedang kereta ini terus berjalan membawaku menuju terminal akhir depa demi depa hingga Izrail menyambutku dipintu kereta dan membawaku ke dunia lain, dunia yang abadi dimana tidak ada naungan selain naunganNya.

Dan terdengar suara-suara berbisik kepadaku namun cukup jelas untuk kupahami,
“Lalu apa yang selama ini kau cari, Maulida?”
“Apa yang kau kejar didunia?”

Hari ini aku belajar suatu hal tentang kehidupan, bahwa kehidupan hanyalah tempat untukku mengumpulkan bekal. Bekal yang dipersiapkan untuk perjalananku yang sesungguhnya bernama kematian. Yang bukanlah akhir dari perjalanan melainkan awal dariku melangkahkan kaki di tanah yang abadi bernama Akhirat.

Hari ini aku tersentak cukup hebat bahwa aku begitu dekat dengan kematian, suatu hal yang pasti dari apapun didunia dan aku takut bekalku belum cukup untuknya…



Maulida Hadry Sa’adillah Lie
Fii Ardhillah,Bumi Allah
17 Jumadi Tsani 1432 H/ 20 Mei 2011 M
Ketika aku merasakan aroma kematian itu begitu mewangi dibanding kesturi


Perempuan Itu Adalah Ibuku



Tulisan ini sudah lama saya tulis dan publish di account Facebook saya, tulisan khusus yang saya dedicated kan khusus untuk wanita terbaik didunia, Ibu..


Dua puluh tahun aku mengenalnya.. Dua puluh tahun aku hapal senyumannya, dua puluh tahun aku ingat suaranya, dua puluh tahun aku bersamanya.. Seorang wanita yang tidak sempurna namun terbaik di dunia, Ibu..begitu aku memanggilnya.

1 Oktober seorang bayi dilahirkan dengan keadaan sehat, Ia menangis karena harus meninggalkan tempat ternyaman yang pernah ia miliki sebelumnya, rahim seorang Ibu. Lalu dekapan hangat menyelimutinya, tangan lembut itu memeluknya, seolah-olah mengatakan "Inilah tempat ternyamanmu sekarang sayang". Tangan Ibu, memberinya kekuatan..

Menginjak usia 5 tahun, Ia diantar ke sebuah taman kanak-kanak, sang Ibu hanya menungguinya sebentar, tersenyum dibalik jendela ruang kelas, lalu pergi. Ia berfikir bahwa Ibu tidak sayang kepadanya, dan iri melihat Ibu teman-temannya menunggu mereka di luar kelas. Kemudian Ia tahu bahwa Ibunya mengajarinya sebuah kemandirian.

Duduk dikelas satu sekolah dasar Ia menemukan beberapa kesulitan. Membaca. Memang teman-teman sekelasnya pun belum ada yang lancar membaca, namun tidak bagi keluarganya. Kedua kakaknya begitu cepat mempelajari bahasa, baik membaca dan menulis. Ibu kemudian mengajarinya dengan extra, tak jarang, Ia menangis karena lagi-lagi ia berfikir ibu tak menyayanginya. Kemudian ia tahu Ibu mengajarinya sebuah kedisiplinan. Kemudian dia menjadi yang terdepan di kelas. Memiliki kemampuan dalam menguasai banyak bahasa, berbicara didepan umum, dan kemampuan menarik orang lain dengan kata-kata, baik lisan maupun tulisan.

Seorang adik lahir ketika ia berusia 4 tahun. Ia menyayanginya, namun tak jarang mengganggunya. Ketika ia berusia 7 tahun, Ia bermain dengan sang adik, dan tidak sengaja membuat tangan adiknya yang baru berumur 3 tahun terjepit. Adiknya terluka, Ibu kemudian menghukumnya untuk tidak keluar dari rumah, Ia menangis dan merasa Ibu benar2 tak sayang padanya. Kemudian ia tahu Ibu mengajarinya agar tidak berbuat Lalai. Salah satu hal fatal yang tidak boleh ia lakukan jika kelak ia telah menyandang gelar sebagai profesi hukum.

Usia 9 tahun, Ibu meninggalkannya demi melanjutkan studinya di luar. Dan nenek mengambil alih pengasuhannya. Sering ia merasakan kehilangan, karena kasih sayang orang lain meski itu adalah Ibu dari Ibunya, tak akan pernah sama dengan kasih sayang Ibunya. Kemudian ia tahu Ibu berusaha mati-matian untuk selesai dengan cepat demi anaknya, tak jarang Ibu tak pernah tidur demi mengerjakan tugas dengan cepat. Ditengah2 kesibukannya Ibu menulis berlembar-lembar surat untuk anak-anaknya, mengatakan Ibu baik2 saja, berbohong kepada anaknya, karena Ibu sebenarnya sedang kesusahan dan sangat letih.

Usia 12 tahun, ia dikirim ke pesantren, mengikuti jejak kedua kakaknya yang juga telah lebih dulu mendapat pendidikan disana. Setiap seminggu sekali ibu menjenguknya di pesantren. Membawa berplastik-plastik makanan buatannya. Barang-barang kebutuhan untuknya dan kedua kakaknya. Ibu selalu membuat makanan2 itu sendiri. Jika ia meminta apapun, Ibu tak pernah membelinya ia membuatnya sendiri. Setiap hari jumat Ibu datang, masih mengenakan pakaian kerjanya, Ibu berjalan tertatih2 membawa begitu banyak bawaan dikedua tangannya yang kecil. Berusaha menutupi wajah lelahnya dengan sebuah senyuman. Namun sang anak tidak membalasnya dengan sambutan hangat, Ia merengut ketika melihat Ibu melupakan satu barang pesanannya. Senyum Ibu lenyap, lalu kemudian mengatakan "Besok, Ibu datang lagi" dan berusaha tersenyum kembali. Kemudian ia tahu Ibu mengajarkannya tentang Keikhlasan.

Suatu hari ketika ia masih mondok di pesantren, Ia sakit. Salah satu kakaknya menelpon Ibu dirumah. Ibu sangat cemas, Ibu punya kebiasaan menderita sakit perut setiap kali ia khawatir tentang anaknya. Jam 11 malam, Ibu datang ke pesantren, menembus hawa malam yang dingin dan lupa bahwa Ibu punya asma. Mengitari jalan raya yang sepi tanpa peduli keselamatannya. Hanya satu keinginannya, melihat anaknya baik-baik saja. Sesampai di pesantren, Ibu tidur disamping si anak. Ibu tidak tidur di kasur, karena itu adalah kamar pondok yang sempit dan terisi dengan dua belas santriwati lainnya yang berdesakan, sedang kasur yang bisa dipakai untuk mereka berdua hanyalah kasurnya, Ibu rela tidur diatas papan yang berlubang-lubang. Padahal ketika itu ada dua buah selimut, namun Ibu tak memakai satupun untuknya, Ibu rela kedinginan demi menjaga anaknya agar tetap hangat dengan dua selimut. Kemudian ia tahu Ibu mengajarkannya tentang Pengorbanan.

Usia 16 tahun. Ia telah duduk dibangku sekolah menengah atas di sebuah sekolah umum negeri. Prestasi demi prestasi kemudian diukirnya. Provinsi hingga nasional, namun Ibu tak pernah memujinya. Ibu hanya mengatakan " Prestasi seperti itu adalah kewajaran sebagai pelajar". Ia kecewa, dan mengganggap Ibu tak pernah menghargai dan bahagia dengan prestasi-prestasinya. Ketika itu ia tidak tahu bahwa Ibu lah yang selalu berdoa untuk kemenangannya di setiap sepertiga malam. Ibu yang tidak pernah memujinya membuatnya terus ingin berprestasi lebih banyak lagi hingga sampai Ibu memujinya. Kemudian Ia tahu Ibu mengajarinya tentang Motivasi.

Usia 18 tahun. Ia lulus disebuah perguruan tinggi negeri paling bergengsi di Jakarta. Karena Ia sakit Ibu tidak mengizinkannya pergi. Ia sedih dan merasa menyesali mengapa ia dalam keadaan sakit ketika itu. Ibu hanya menatapnya dengan lembut, mengatakan bahwa Allah telah memberikan yang terbaik untuknya selama ini. Kemudian Ia tahu Ibu mengajarinya Bersyukur.

Ibu kemudian pergi demi penelitian doktornya di luar negeri. Ia kemudian mengambil alih tugas Ibu dirumah. Mulai dari mengurus rumah hingga berbelanja kebutuhan bulanan, padahal Ia juga harus menunaikan kewajibannya menuntut ilmu dan mengajar diluar. Ia selalu merasa berat dan lelah. Kemudian Ia sadar seperti inilah perasaan Ibu setiap hari.

Usia 19 Tahun. Ibu menyuruhnya untuk memilih Hukum di Universitas Negeri dikotanya sebagai pilihan di tes masuk perguruan tinggi. Ia tidak setuju, karena Ia benar-benar tidak menyukai hukum. Ia benci hukum karena pencitraan hukum sudah begitu buruk di masyarakat. Dan Ia ingin kuliah di luar kota. Tapi Ibu bilang Ibu butuh dia untuk menemani Ibu dirumah, karena Kedua kakaknya telah berkuliah diluar kota, Papa yang juga sibuk, dan Adik laki-lakinya yang masih kecil agak sulit untuk diajak berbagi. Namun, demi hanya sekedar membuat Ibunya berhenti memintanya, maka ia pun melingkari pilihannya di tes masuk UMB, Hukum. Ia berfikir toh Ini bukan prioritas, toh tidak mungkin lulus karena Ia pun tak pernah belajar untuk persiapan. Dan, Toh target utamanya ada di SNMPTN nanti. Ketika itu sore hari, Ia membaca namanya tertulis Lulus di layar laptop. Ibu begitu senang, tersenyum, lalu memeluknya dan mengatakan "Selamat". Baru kali ini ia mendengar Ibunya mengucapkan selamat kepadanya, prestasi bergengsi yang selama ini Ia dapat bahkan tak pernah membuat kata-kata itu keluar dari lisan Ibunya. Ia menangis senang dan terharu, Kemudian Ia bertekad Jalan ini lah yang akan ia ambil.

Pernah sebelumnya Ia meminta Ibu mengizinkannya kuliah di Mesir dengan beasiswa, Namun Ibu mengatakan jadikan agama sebagai kehidupan. Yang bisa didapat tidak hanya di bangku formal, namun dimana saja, karena Ilmu Allah itu tidak terbatas hanya dengan tulisan dan hapalan. Ayat-ayat kauniyahNya tersebar di penjuru bumi. Kuasai bidang dunia dan akhirat bersamaan, sehingga kelak muslim lah yang menguasai keduanya. Dan pesan itu terus dipegangnya, berusaha menggenggam erat agama di tangan kanannya, dan dunia ditangan kirinya. Kemudian ia tahu Ibu mengajarinya tentang Tawazun (Keseimbangan).

Sebelumnya pun ia pernah mengutarakan niatnya ke Ibu untuk memilih bidang studi bahasa sebagai pendidikan utama formalnya. Kemudian Ibu mengatakan Jadikan bahasa sebagai Plus, sebagai kelebihannya disamping Ia memiliki ilmu utama lainnya. Hari-hari berlalu, perkataan Ibu benar, dengan bahasa sebagai plus Ia mendapat  tempat lebih baik di bidang formalnya. Karena sedikit yang menguasainya. Kemudian Ia tahu Ibu mengajarinya tentang Skills.

Ibu selalu membawa bekal dari rumah ke kantornya. Ketika berbelanja Ibu akan selalu membeli barang yang mendapat potongan harga. Ibu tak pernah memberikan barang-barang dengan mudah kepada anaknya. Sehingga ketika dewasa tidak satupun anak-anaknya yang merasa iri ketika melihat yang lain memiliki benda bermerk, mahal, dan sedang trend di masyarakat. Mereka tidak pernah meminta, karena Ibu berhasil mendidik mereka arti sebuah kesederhanaan.

Pernah suatu hari, Ibu pergi kesebuah negara. Dalam pemeriksaan di Airport Ibu ditanyai dengan nada kasar, dibentak, karena dianggap TKW dari Indonesia. Ibu hanya tersenyum, menunjukkan berkas2 kepada petugas, dan petugas tersebut hanya terdiam lalu meminta maaf karena Ia baru mengetahui Ibu disana sebagai peneliti dan dianggap sebagai tamu negara. Lagi-lagi Ibu hanya tersenyum dan tidak marah setelah diperlakukan kasar dan tidak terhormat. Kemudian ia tahu Ibu mengajarkannya tentang Kesabaran.

Ketika Ia dirawat dirumah sakit, suatu saat ia menangis karena tinggi panasnya membuatnya kesakitan. Ibu kemudian mencium keningnya dan mengatakan " Semua baik-baik saja, Allah akan menyembuhkan". Ia kemudian tahu Ibu mengajarkannya tentang Kekuatan.

Ibu itu adalah Ibuku, Ibu yang melahirkan, dan membesarkanku dengan cintanya. Ibu yang mengajarkan begitu banyak pelajaran dengan caranya sendiri. Yang selalu tersenyum meski hatinya dilukai, yang selalu mengulurkan tangannya ketika anak-anaknya jatuh, yang selalu mendukung anaknya dengan apapun yang Ia miliki. Hingga tak jarang ia harus berusaha keras bekerja, dan tidak jarang jatuh sakit. Hanya demi senyuman kebahagian anak-anaknya.


Yaa Rahman..
Sesungguhnya penjagaanMu adalah sebaik-baiknya penjagaan, maka kumohon yaa Rabb, jagalah Ibu karena jiwa ini tak bisa terus menjaganya.
Berkahilah Umurnya, berikanlah ia selalu kesehatan, dan jadikanlah hatinya tetap kepadaMu..
Jadikanlah ia sebagai hamba yang dapat meminum air dari telaga kautsarMu..
Bariskanlah ia di shaf terbaik dengan Rasulullah, sahabat dan mukmin lainnya..
Pakaikanlah ia jubah terbaik dari emas, hingga ia akan bangga di akhirat nanti..
Beratkanlah timbangan kebaikannya di yaumul mizan kelak..
Mudahkanlah Ia melewati jembatan shirotul mustaqimMu..
Ampunilah dosa-dosanya, haramkanlah tubuhnya dari panasnya nerakaMu..
Masukkanlah Ia ke surgaMu dari pintu manapun yang ia sukai..
Jadikanlah ia sebagai hamba pilihanMu yang dapat melihat wajahMu kelak..

Cintailah ia yaa Rabb, karena sungguh Ia begitu mencintaiku melebihi dirinya sendiri..
Ameen yaa Rahman..




Ibu, seberapa sempurnanya kehidupan orang lain, Bagiku kehidupanku lebih sempurna karena ada engkau yang selalu menemani, Selamat Hari Ibu, Bu..

**Kelebihan Ibu begitu banyak, namun Ibu memiliki satu kesalahan yang sangat Fatal, Yaitu
    IBU SELALU MELUPAKAN KESALAHAN ANAK-ANAKNYA**

Dedicated To: The Best Mom Ever In The World (MY MOM)
16 Muharram 1432 H/ 22 Desember 2010 M
When I feel My Life Full With Mother's Love