Saturday, April 21, 2012

Coret-Coret Ga Penting (EPISODE ILSA MADNESS)

Kemarin setelah ujian mid semester mata kuliah Tindak Pidana Khusus, anak-anak ILSA 2012, khususnya pengurus internal ILSA pada kumpul di ruangan adem nan ayem, ruang hukum internasional di FH USU untuk Rapat Seminar "Border Diplomacy" yang akan diselenggarakan oleh FH USU dan bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri RI. Setelah ke-hectic-an yang terjadi urus sana-sini karena waktu seminar tinggal seminggu lagi, belum lagi ujian yang buat makan tak enak, tidur pun tak nyenyak total menyebabkan anak2 ILSA kehilangan arah. Salah satu contohnya adalah percakapan yang ga nyambung dari agenda rapat dengan sedikit bumbu hiperbola.

PART I :
Alief : "Ida udah pernah pacaran berapa kali?"
Saya : "Ga pernah hehe"
Alief : "Ihh kasian yah" *nyegirgamerasabersalah
Saya :" Single itu prinsip, Lief, yang mau mah banyak tapi Ida tolak semua" *gamaukalah (Tingkat Kenarsisan 80%)
Alief : *Ngangguk2sokngerti, "Klo Jen, gimana?"
Jennifer Wu : "Aku juga ga pernah, aku sih nunggu indah pada waktunya" *naikingagangkacamatasokcool
Indah : "Eh, tuh si A, ganteng2 tapi ga pernah pacaran, aku rasa dia maho (gay) deh"
Saya dan Jen : *ngelirikbarengan "Maksud loe kita yang ga pernah pacaran ga normal gitu?"
Indah : "Yah, itu kalian sendiri lah yang tau" *Ketawatanpadosa
Saya dan Jen : Grrrr *ngasahpiso 


PART II :
Jen : "Eh, iya yah, ternyata anak ILSA kok banyakkan yang cewek suka sama cowok yang lebih muda dan yang cowok suka cewek yang lebih tua."
Alief : "Ida suka berondong juga emangnya?"
Saya : "Nggak juga, palingan klo nonton di bioskop aja, yang rasa karamel enak" (masih fokus ke bahan rapat)
Jen : "Oalaahh, Itu BERONDONG JAGUNG, Da"
Saya : "Hlah, emang ngomongin berondong jagung kan" *polos
Alief dan Jen : "Ckckckck, Abaikan si Ida -__-" *helpless


PART III :
Jen : "Eh, Lief, kamu katanya suka sama cewek yang lebih tua yah?"
Alief : "Iya, aku udah trauma sama yang lebih muda, labil gada dewasanya"
Jen : "Oh, sama Ida aja dia kan lebih tua dari kamu beberapa bulan" (Tingkat Jiwa Kemakcomblangan : 99%)
Alief : *Nundukpura-puramalu
Jen : "Ya kan Da?" *ngedipinmata
Saya : "Hauhau, gua ga suka berondong" *megap2abismakanmaicihlevel10
Jen : "Wohoo, si Ida udah ngerti konsep brondong woyy" *menangisterharu
Saya : *bekapJenmasukkindalamkarung


PART IV :
Saya : (Ngelirik Alief dengan kacamata silindrisnya yang lagi tekun mengisi kekosongan rapat dengan belajar) "Eh, Lief, golongan darah kamu, A yah?"
Alief : "Iya, kok tau?" *masihseriusnekurincatatankuliah
Saya : "Tau lah, keliatan lagi, kamu orangnya serius dengan simpati tinggi ke sekitar, perfeksionis, selalu ngalah, selalu mendam perasaan padahal kamu udah ga suka banget sama tuh orang tapi demi menjaga perasaan tuh orang kamu lebih milih diam, ambil jalan aman lah istilahnya. Konservatif, mudah kasih pertolongan ke orang lain, orientasi jangka panjang dan planner berjalan" *ngelipattangangayadetektif
Alief : "Ih, tepat banget, kamu cenayang yah, Da? Eh besok soal ujian apa yang keluar?" *mataberbinar2penuhharap
Saya : &^%$##@ *pasangstickerdijidat "GUA BUKAN MAMA LAURENT"


FYI : 

ILSA : International Law Student Association 

Casting : 

Saya (The Owner of The Blog) : Ketua ILSA FH USU bergolongan darah O yang polos, punya feeling kuat, selalu berwibawa dan bijaksana :P *dilemparanakILSA XD

Jennifer Wu/Jen : Anggota ILSA bergolongan darah Idem dengan ketua ILSA (Sekretaris Panitia Marine Spirit Pulau Pandang HI) yang dijulukin Mama Jen karena selalu ngayomin anak ILSA, dan selalu mengecek apakah anak-anaknya telah menghormati dasar-dasar Garis Besar Haluan Negara (GBHN) ILSA yang ditetapkan oleh Ketua ::Hammer::

Alief : Wakil Ketua ILSA bergolongan darah A yang selalu serius dan punya prinsip hanya satu perempuan sekali seumur hidup XD. Korban pemaksaan anak2 ILSA sebagai tameng dengan senjata ketampanannya untuk menghadapi seorang dosen ;P

Indah : Anggota ILSA yang nyentrik abis (Ketua ILSA belum bisa mendeteksi golongan darah gadis berambut cat merah ini) dan punya kebiasaan menuliskan nama mantan cowoknya di satu list, dan sekarang total mantannya berjumlah 43 orang (yang jomblo nelan saliva) namun baik hati dan lumayan royal sama temen, kendaraan pengurus aman selalu XD

Pada dasarnya, masih banyak hal-hal aneh bin unik yang terjadi di sekitar anak2 ILSA, dan akan disambung jika mood penulis lagi baik buat menuangkannya ke dalam blog ini hehe.. so, To be continued...

Tuesday, April 3, 2012

93 Million Miles

Yap, seperti yang sudah ditebak, judul tulisan kali ini terinspirasi dari salah satu lagu dari Jason Mraz, 93 Million Miles. Ketika saya mencoba menghilangkan kebosanan setelah berkutat dengan bahan-bahan mengenai Bioteknologi menurut Hukum Lingkungan Internasional untuk bahan KTI Mawapres saya, tidak sengaja melihat di home page Facebook saya, Bang Ozak (one of AIYEP Alumni 2010) put this video of Jason Mraz singing 93 Million Miles on another alumni's wall. Dan saya tertarik dengan video tersebut setelah membaca comment mereka yang mengindentifikasikan bahwa video klip lagu tersebut telah sukses membuat mereka berdua yang sedang berada di Perth, Australia homesick.
Dan, yah jari saya pun mulai mengklik new tab, menelusuri youtube mencari video tersebut, dan Voila! video ini berhasil membuat saya jatuh cinta dengan lirik dan tune nya yang benar-benar incredible !!
Berikut video dan liriknya

Kemudian ingatan saya membawa saya hanyut kedalam perjalanan program AIYEP (Australia-Indonesia Youth Exchange Program) yang baru selesai 12 Februari lalu. Teringat masa-masa adaptasi dengan new places, new people, new things, etc. Yang membuat saya suka atau tidak suka harus deal dengan situasi yang tidak biasa saya hadapi selama di tanah air. Kerinduan akan senyuman dan masakan Ibu, guyonan dan perhatian Papa, Canda tawa bersama Mbak Dian, Cici dan Fattah, suasana sibuk dan hecticnya Medan, kesibukan dikampus dan organisasi, terkadang membuat saya ingin segera cepat selesai dari program dan yah come back home..

Namun, setelah program selesai, keinginan untuk kembali ke Australia semakin menguat hingga membuat saya mengubah peta hidup 5 tahun kedepan, yang awalnya membuat AMINEF Fulbright sebagai next destination dan sukses membuat saya yakin menolak tawaran beasiswa dari Asia Foundation untuk melanjutkan s2 di Washington University which is highly respected University in West Coast demi mendapatkan ADS (Australian Development Scholarship) di ANU (Australia National University).

Mungkin inilah yang disebut "HOME", Australia seperti rumah kedua bagi saya. Meski selama tinggal disana tidak semua berjalan sesuai rencana dan keinginan namun setidaknya lebih banyak hal yang membuat saya jatuh cinta dan merasakan terikat secara literally dengan negara kangguru ini.

Namun, yang membuat saya mencintai Australia yah AIYEP sendiri, orang-orang didalamnya, baik peserta Indonesia dan Australia telah membuat saya mencintai mereka with all of me. Dan bagi saya selain rumah yang saya tinggal bersama keluarga di Medan, Indonesia. Australia, terkhusus Adelaide dan Kangaroo Island seperti rumah kedua bagi saya, rumah dimana saya bisa pulang kapanpun saya mau, dengan AIYEP sebagai keluarga saya yang akan menyambut saya kapanpun saya kembali.

Im so blessed to be a part of AIYEP big family :)

Dan, suatu saat ketika saya menjejakkan kaki ke tempat-tempat baru lagi, ribuan mil dari rumah, dari keluarga, dari tanah air, mungkin saya mencintai tempat-tempat tersebut namun "HOME" akan selalu berada dihati dan tidak akan pernah terganti, dan berjanji suatu saat saya akan kembali lagi dengan hati yang tak pernah terbagi...