Monday, February 16, 2015

Wawancara Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) LPDP



 
Salam LPDP,  Para Calon Pemimpin Indonesia!


Sebenarnya saya tidak pernah berencana untuk menuliskan pengalaman saya melamar Beasiswa LPDP karena saya rasa sudah banyak tulisan dari awardee yang cukup mumpuni tersebar di internet. Namun, beberapa waktu belakangan teman-teman yang mengetahui saya lulus LPDP sering bertanya tips sukses meraih beasiswa LPDP. 

Tulisan ini akan saya fokuskan kepada sesi wawancara karena besok wawancara Beasiswa Reguler LPDP periode I tahun 2015 dimulai. Untuk proses administrasi mungkin jika saya ada waktu dan “mood” menulis akan saya share di post berikutnya. Namun, bagi yang ingin melihat contoh rencana studi dan essay saya atau ingin saya mengecek atau “proofread” rencana studi dan essaynya, bisa mencantumkan emailnya di kolom komentar artikel ini. In syaa Allah saya usahakan kirim feedback secepatnya. Semoga tulisan yang tidak seberapa ini bisa memberi sedikit “insight” kepada calon awardee. 

Sebelumnya saya ingin mengucapkan selamat karena anda telah lulus seleksi administrasi artinya satu tahap telah anda lewati. Wawancara LPDP sendiri berbeda-beda satu antara lainnya namun reviewer biasanya punya standar yang sama dalam penilaian. Berikut akan saya share pengalaman saya wawancara bulan Desember kemarin di Medan.

Wawancara LPDP terdiri dari dua bagian; LGD (Leaderless Group Discussion) dan Interview. Di LGD para peserta wawancara akan dibagi menjadi beberapa kelompok biasanya tiap kelompok berjumlah 5-6 orang (berdasarkan pengalaman saya). Pada saat LGD kita akan diberi sebuah artikel dan diberi waktu 30 menit untuk mendiskusikan masalah yang dibahas pada artikel tersebut beserta solusinya. LGD akan dinilai oleh seorang psikolog yang selama proses diskusi berlangsung hanya mengawasi dan mencatat sesuatu sambil senyam-senyum. Ini adalah bagian yang paling saya takutkan. Mengapa? Karena LGD bukanlah forum diskusi seperti Focus Group Discussion (FGD), namanya saja sudah LEADERLESS Group Discussion yaitu grup diskusi tanpa pemimpin. Dan saya selain karena sering berorganisasi dan tamatan hukum pula maka saya terbiasa mendominasi dan “langsung serang” jika sedang berdiskusi. Saya takut saya tidak bisa mengontrol diri dan kebablasan. Ternyata bukan saya saja yang khawatir. Salah satu peserta tamatan UI juga memiliki kekhawatiran yang sama dengan saya. Takut tidak bisa mengontrol diri dan mendominasi. Alasannya? Dia Jurnalis dan orang organisasi. Haha. 

Kebetulan saya dan kenalan saya ini satu grup diskusi, sebelum diskusi dimulai kita sudah berjanji satu sama lain untuk duduk bersebelahan agar bisa saling mengingatkan kalau salah satu dari kita lepas kendali haha. Ternyata duduknya diatur berdasarkan nama, mungkin agar si ibu psikolog lebih mudah memberi penilaian. Jadi tempat duduk saya berselang satu kursi dari tempat duduknya. Pada saat LGD berlangsung secara tidak sengaja teman saya ini menjadi moderator padahal dia berniat tidak mau memoderatori jalannya diskusi. Lagi-lagi karena takut mendominasi. Menurut pendapat saya pribadi, dia cukup baik sebagai moderator dan juga tidak mendominasi. Kalau saya, selama LGD berusaha sekeras mungkin menahan diri untuk tidak menyanggah pendapat yang lain meski menurut saya ada yang salah dan merasa “gatal” untuk mengoreksi. Saya hanya berbicara ketika saya yakin semuanya sudah mendapat giliran menyampaikan pendapatnya. Dan jika saya tidak setuju maka saya akan berusaha berdiplomasi agar kedengarannya tidak nyelekit hehe. Dan Alhamdulillah, saya dan teman saya lulus wawancara LPDP.

Tahap berikutnya adalah interview. Dikarenakan jumlah peserta yang lumayan banyak maka wawancara dibagi dua hari. Saya sebenarnya kebagian jatah interview di hari kedua namun dikarenakan dua orang ada yang tidak hadir maka saya mengajukan diri di interview hari itu juga. Biar deg-degannya sekalian, begitu fikir saya. Sebenarnya saya termasuk nekat, karena saya tidak melakukan persiapan apapun untuk interview. Rencana saya setelah pulang LGD baru saya pelajari rencana studi dan essay saya. Dan karena saya apply LPDP itu dadakan, saya baru tahu mengenai LPDP secara detil pada malam tanggal 17 November 2014. Ketika saya cek website LPDP dijelaskan deadline 19 November. Lalu, saya fikir ya sudah coba saja dulu, nothing to lose. Akhirnya, besoknya tanggal 18 November, saya ke kampus untuk minta surat rekomendasi dari dekan dan malam sebelum deadline ditutup saya bergadang mengisi formulir, menulis dua essay (700 kata per essay) dan rencana studi (700 kata) dan baru selesai pukul 09.00  pagi. Alhamdulillah berkas lain yang diperlukan sudah ada walhasil tinggal discan dan diupload. 10.00 WIB tanggal 19 November (yah, yah hari terakhir deadline) aplikasi saya berhasil di submit, Alhamdulillah.

Lanjut mengenai wawancara, karena jadwal saya dimajukan maka saya dapat giliran terakhir. Ada 3 kelompok interview dengan masing-masing kelompok interview terdiri dari tiga reviewer yaitu satu orang psikolog dan dua orang professor. Saya kebagian kelompok interview 3. Sebelum interview saya mencoba sedikit “kepo” dan bertanya sana-sini kepada yang sudah lebih dulu di interview. Dengar-dengar rumor tim kelompok 3 itu reviewernya paling baik-baik dan tidak seram seperti kelompok 1 dan 2. Dan saya lihat hampir semua dari kelompok 1 dan 2 keluar dalam keadaan muka lesuh dan bahkan ada yang menangis. Kalau teman dekat saya di PCMI, alumni Pertukaran ke Korea, satu-satunya dari kelompok 2 yang keluar dengan wajah sumringah dan dia juga lulus LPDP. She is indeed in a different league, haha.

Tibalah saat saya di interview, saya masuk keruangan, dalam satu ruangan tersebut ada 3 kelompok interview. Kelompok interview saya satu-satunya kelompok interview yang semua reviewernya adalah bapak-bapak. Yang lain terdiri dari ibu-ibu dan bapak-bapak. Lalu saya langsung teringat teman dekat saya yang kuliah di psikologi USU, pernah bilang kalau dosen pembimbingnya merupakan salah satu interviewer LPDP. Langsung saya tebak, ini pasti dosen pembimbing teman saya. Dengar rumor dari teman, karena beliau tamatan luar jadi pemikirannya terbuka dan orangnya asik. Dua professor lain berasal dari Jakarta (sepertinya UI) dan Jawa (kurang tahu daerah dan uninya secara spesifik).

Begitu masuk, saya langsung menyalami bapak-bapak tersebut yang hampir seusia ayah saya bahkan sepertinya lebih tua kecuali bapak psikolog yang sedikit lebih muda. Salamnya seperti salam ke orang tua saya sendiri, ditaruh dikening. Kebiasaan saya kalau salam orang yang jauh lebih tua dari saya hehe.

Berikutnya interview saya akan saya buat dalam bentuk percakapan :

Reviewer Psikolog (RPsi) : “Ok, Please introduce yourself and your family!” (Dengar-dengar introduction selalu bahasa inggris biasanya, tapi interview selanjutnya akan dalam bahasa Indonesia, atau fifty-fifty. Tapi kasus saya dari awal hingga akhir dengan bahasa inggris, dan ketika itu hanya saya yang full di interview bahasa inggris T.T)

Me : First, I would like to thank LPDP and the reviewers for giving me an opportunity . I’m Maulida Hadry Sa’adillah, graduated from Faculty of Law, University of Sumatera Utara, 2013. During my study period I studied almost all fields of jurisprudence but in semester six I focused on International Law in which I discovered my passion for the law of the sea, maritime boundary dispute to be particular. My mother is a lecturer and so is my father but due to his kidney failure he has been taking a break for a year now but still working at his office as a public accountant two days a week. My eldest sister is a doctor, still doing her internship at the hospital in a remote village in Aceh. My second sister is still studying psychology in Riau, happily married and has a baby. I’m the third, and my youngest brother is still studying law at USU.

RPsi : “You have a British accent. Where did you learn English?” (Ketika ditanya begitu baru saya sadar aksen saya belakangan ini berubah menjadi British accent, karena sebelumnya aksen saya American dan setelah balik dari Australia aksen saya jadi Australian. Beberapa waktu yang lalu, teman native saya bilang aksen saya itu campuran Amerika dan Australia -,-)

Me : “Self-study, Sir. I learned autonomously, though I acquired my accent naturally after intensively talking with my native friends or simply just by watching movies, Sir."

RPsi : “Autodidact? Wow, Okey. (Teman saya kemarin baru bertemu dengan si bapak psikolog ini di kampus dan si bapak cerita ke teman saya kalau beliau tidak percaya saya belajar secara otodidak karena aksen saya yang sangat British, haha ^^) Then, you are planning to take Master Degree in Public International Law (PIL) at Leiden University, right? Why do you choose Leiden?" 

Me : I choose Leiden University for some reasons, Sir. First, Leiden’s rank is 1st in Netherlands and 74th in the world. And its law faculty is one of the best law schools in the world. Leiden Law School located in two cities, Leiden and The Hague, The Hague often referred to as The City of Peace and Justice or The Legal Capital of The World. There are many international institutions located in The Hague, such as International Court of Justice (ICJ), International Criminal Court (ICC) and other international tribunals. Leiden offers its law students with its combined program with Grotius Center for Legal Studies a great opportunity to have a discussion, face to face with the honorable judges from both ICC and ICJ, an opportunity which can’t be found in any other institutions but Leiden. To be able to study Public International Law at the school where Hugo Grotius, the Founding Father of International Law, acquired his knowledge from has always been my dream. (Saya menjelaskan ini dengan mudah karena ini adalah alasan yang saya tulis di rencana studi saya, jadi secara otomatis sudah terhapal di luar kepala, hehe).

RPsi : Hmm, Master of Laws in Law, Specialization on Public International Law, LL.M. Hmm…Is it an eleven month program? 

Me : It’s a year, Sir.

RPsi : “Ah, setahu saya LL.M ini kalau setahun durasinya 11 bulan (tiba-tiba si bapak psikolog pakai bahasa Indonesia) Kalau begitu ga bisa, LPDP ga mau biayain kalau Cuma 11 bulan, syaratnya minimal satu tahun.

Saya keburu terbengong bego, jadi agak kagok tapi akhirnya saya bilang itu 1 tahun 12 bulan, bukan 11 bulan.

RPsi : Betul 12 bulan? Mana coba buktinya? Give me the evidence!

Me : “On its website, Sir” *dengan nada memelas, sudah takut duluan tidak diluluskan karena durasi program, hiks

Lalu tiba-tiba professor disebelah beliau yang dari tadi hanya memperhatikan percakapan saya dengan bapak psikolog angkat bicara 

RProf1 : “Yah, sudah kalau di Leiden ga bisa, dia kan bisa pilih uni lain”

Saya dalam hati teriak “Yes, Thanks Professor, you are the best” Haha.

Untung saja di rencana studi, saya ada cantumkan durasi program dan memang disitu 1 tahun itu dua belas bulan, full-time. Barulah si bapak psikolog tidak menodong saya lagi minta bukti hehe.

RProf1 : “Ok, Are you married?”

Me : “No, Sir. Not Yet”
(Sebelum saya ada peserta wawancara dikelompok yang sama dengan saya ditanya pertanyaan ini dengan reviewer lalu dia ditanya bermacam-macam seperti “Nanti kalau kamu disana jatuh cinta sama orang luar dan ga mau balik ke Indonesia, gimana?” Dan skenario-skenario imajinasi lainnya mengenai pernikahan dengan orang luar. Saya fikir saya bakal ditanya hal yang sama ketika si bapak professor 1 bertanya saya sudah menikah atau belum, eh ternyata beliau tidak melanjutkan. Kenapa yah? Saya dengar  dan baca di internet peserta perempuan banyak yang ditanya begitu. Mungkin bapak itu melihat saya tidak ada niat nikah dalam waktu dekat atau semacamnya, jadi beliau mungkin berfikir tidak usah capek-capek dilanjutkan hahaha)

RProf1 : “Maulida. Now, tell us why do you want to study Public International Law?”

Me : “Indonesia has a shortage of International Law experts. When I was a chief of International Law Student Association in my faculty, I noted that there were only 52 out of 550 law students in my batch who chose International Law as their specialization in semester six. 498 students preferred Civil Law, Criminal Law and Economic Law. Most of law students or even legal professionals in Indonesia tend to think that International Law has only limited fields and prospect jobs. This wrong perception leads to a great loss to Indonesia. Indonesia as the largest archipelagic country in the world needs international law experts especially in maritime boundaries in order to preserve its island from being stolen and to preserve its sovereignty. Also to avoid the same lose when Indonesia lost against Malaysia over Sipadan and Ligitan in ICJ, 2002. For those reasons, I would like to pursue my further study in Public International Law.” (Dalam hati yes, ini juga saya tulis di rencana studi hehe) 

Saya sambil menjelaskan sambil melihat reaksi bapak-bapak reviewer, dan si bapak psikolog selalu mengangguk-angguk sepanjang saya menjelaskan. Melihat ini membuat saya semakin yakin dan percaya diri, meski tidak tahu itu taktik si bapak psikolog untuk memancing saya biar lebih kelihatan karakter saya  atau bagaimana haha.

Lalu si bapak psikolog dan si bapak professor 1 menanyakan organisasi saya. Di aplikasi saya mencantumkan sekitar belasan organisasi yang saya ikuti dari SMA hingga Universitas. Mereka hanya bertanya mengenai organisasi di Universitas. 

Lalu pertanyaan berikutnya adalah rencana pasca study.

RPsi : What is your plan after completing your study?”

Me : “I have some plans in mind, but I will try to highlight the most important ones. First, I aspire to become an International Lawyer specialized in maritime boundary dispute. Then, I would like to share my knowledge to my academic fellow and to give socialization to Indonesian law students about the importance of international law as a tool to protect our national interest. Or, I might join in government institutions related to my major. And, I also would like to take PhD after completing my master."

RPsi : “So, are you going to become a consultant for private company?”

Me : “No, Of course not, Sir. If I wanted to work as a legal consultant for a private company, then I would take international business law instead of public international law. But I choose Public International Law, and I’d love to take my PhD afterwards in hopes that I can obtain a more comprehensive and in-depth knowledge of The Law of The Sea. And as I’ve explained in my study plan one of the reasons I want to take PIL and Law of The Sea because I was so disappointed with our government..” (belum selesai saya menjelaskan sudah dipotong si bapak psikolog)

RPsi : “Which government?”

Me : “Well, sir. Since maritime boundary dispute isn’t solely one government institution’s responsibility, it involves more than one institution. Our government in the past didn’t pay much attention to our maritime; they let our outer islands vacant. There was no significant effort to protect our outer Islands. At the end, we lost our right over Sipadan and Ligitan. But, I realized something, that if I just sit back and do nothing, I won’t change a thing. Then instead of blaming the government, I personally commit myself to contributing to Indonesia by becoming one of experts in this field in hopes of no more lost cases concerning maritime delimitation in the future."

Bapak psikolog terus mengangguk-angguk. Lalu bapak professor 1 mengatakan bahwa di Jakarta sendiri banyak sekali orang-orang berpengetahuan luas namun setelah mereka pulang dari menuntut ilmu di luar dan kembali ke Indonesia, mereka secara otomatis terikut sistem yang ada. Sistem rusak yang telah mendarah daging di Indonesia. Beliau bilang pada akhirnya sekolah mereka di luar seperti sia-sia. Lalu beliau bertanya bagaimana kalau saya juga begitu. 

Mendengar pernyataan dan pertanyaan beliau saya langsung berkata dalam hati “wah, pertanyaan menjebak nih”. Lalu saya jawab dengan singkat kalau menurut saya itu tergantung pribadi masing-masing. Saya yakin kalau seseorang bertekad kuat pasti tidak akan terikut sistem. 

Lalu si bapak professor menyanggah pernyataan saya lagi. Beliau tidak setuju kalau itu tergantung masing-masing. Beliau mengatakan sudah banyak yang beliau lihat pada akhirnya terikut sistem. Dan beliau mengatakan sistem itu besar dan sulit bahkan tidak mungkin untuk dirubah.

Lalu saya jawab sambil tersenyum :

“Yes, Sir. I do believe it would be hard for me as well. But there is a saying that goes “Do not change the world, but change yourself”. So I’m not going to change the world since the world is too big for me to change. But I would change my own self since I believe if I change myself I will bring positiveness to my surroundings and perhaps people will start doing the same, and the world will change itself.”

Dan si bapak psikolog sekali lagi saya lihat terus mengangguk-angguk selama saya menyampaikan pendapat saya, haha. Lalu si bapak professor 1 mengatakan kepada saya kalau beliau mendoakan agar saya dapat mempertahankan prinsip tersebut dan tidak terikut sistem yang bobrok meski saya telah kembali pulang ke Indonesia. Saya jawab berulang kali “Aamin, Aamin, Aamin. Thank You, Sir”. Lalu si bapak professor 1 melirik ke si bapak psikolog dan bilang “It’s enough from me, more questions?” Si bapak psikolog menggeleng. Lalu tiba-tiba si bapak professor 2 yang dari tadi diam memperhatikan saya dan sibuk membaca aplikasi saya di laptop bertanya. Saya hampir lupa dengan keberadaan bapak professor yang satu ini karena keasikan diskusi dengan si bapak psikolog dan si bapak professor 1. 

Beliau bertanya dalam bahasa Indonesia dengan sangat lembut :

RProf 2 : “Sudah ada kontak dengan universitas?”

Me : “Sudah Pak”

RProf2 : “Leiden ini bagus loh hukumnya, nanti kamu setelah S2 langsung S3 saja, tidak usah balik dulu ke Indonesia. Sayang kan kalau tidak langsung lanjut S3.”

Saya hanya senyum bingung mau jawab apa, maunya saya sih saya iyakan tapi takut ini jebakan batman karena yang saya dengar kan LPDP harus balik ke Indonesia selesai studi. Nanti kalau saya iyakan berarti saya tidak mau balik dulu, takutnya malah tidak diluluskan. Dilema haha. Ternyata baru-baru ini saya dapat info dari teman yang sudah PK (Persiapan Keberangkatan) LPDP, dia bilang kalau Awardee LPDP setelah S2, sudah bisa lanjut S3 tanpa ada seleksi lagi dari LPDP dengan syarat IPK mencukupi dan ada proposal penelitian. Jadi semacam garansi, kalau lulus LPDP magister in syaa Allah dapat garansi juga akan dibiayain untuk S3. Wah, ternyata apa yang dibilang si bapak professor bukan jebakan batman. Hehe.

Setelah pertanyaan tersebut saya dipersilahkan untuk meninggalkan ruangan. Alhamdulillah interview 1 jam pun tidak terasa. Alhamdulillah reviewernya baik dan ramah, kelihatan beliau-beliau professor yang sangat berwibawa dan berwawasan luas. 

Begitulah ringkasan interview saya. Pengalaman setiap orang bisa berbeda-beda. Namun tips saya adalah kuasain rencana studi, karena interview saya hanya seputar rencana studi. Jurusan, Universitas yang dituju, Negara yang dituju, pasca rencana studi dan mungkin pertanyaan menjebak seperti pertanyaan mengenai sistem yang ditanyakan ke saya kemarin. Intinya jadilah diri sendiri, selama di interview kita tidak bisa berbohong karena mereka akan membongkar habis-habisan apa yang kita tulis di aplikasi, apalagi ada si ibu dan bapak psikolog yang dengan senyum dan catatannya menilai karakter kita. 

Dan yang terakhir pastilah berdoa, sebelum masuk ruangan saya berulang kali melafalkan doa yang dilafalkan nabi Musa ketika beliau ingin mengajak Fir’aun masuk Islam :

(Rabbi Sharli Sadri wa yassirli amri wahlul uqdatan mil-lisaani yafqahu qawli)
.
"...O my Sustainer! Open up my heart [to Thy light], and make my task easy for me, and loosen the knot from my tongue so that they might fully understand my speech"
Surah Taha, 20:25-28



Selamat Seleksi BPI LPDP, semoga sukses selalu !

Salam LPDP,

Maulida Hadry Sa’adillah

114 comments:

  1. Halo maulida. Tulisannya usefull banget, bisa kirim essay maulida sebagai contoh gak ke email saya : junaidiaritonang6@gmail.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sudah saya kirim ke email Mas Junaidi, mohon di cek emailnya Mas. Terima kasih sudah membaca artikel saya. Selamat Berjuang dan Sukses Selalu.

      Delete
    2. Mbak saya senang skali dapar menemukan tulisan Mbak. Apabila Mbak berkenan, saya ingin sekali membaca 3 essays Mbak. email saya basilikasagala@gmail.com. Terima kasih banyak :)

      Delete
    3. minta tolong kirim juga donk ke email saya ya mbak pengeja mimpi wahyu.pranata2@gmail.com

      www.portalmuria.com

      Delete
    4. jadi senang sendiri bacanya, semoga keberuntungan juga memihak kapada saya, haha.. Amin. jadi makin semangat ini, kirimin essay ke saya juga ya, dan kiranya ad hal lain yang mungkin bermanfaat untuk saya,dengan senang hati saya akan menerimanya di email saya. terima kasih mba maulida ,sangat bermanfaat !!! ini E-mailnya ya mba : hendrikusjohari23@gmail.com

      Delete
  2. Replies
    1. Sudah saya kirim ke email Mas Adistya, mohon di cek emailnya Mas. Terima kasih sudah membaca artikel saya. Selamat Berjuang dan Sukses Selalu.

      Delete
    2. Assalamu`alaikum mbak Maulida. Saya mau contoh essaynya... ke krisnanda66@gmail.com

      Mas Adi kalau baca, boleh kirim kalau mbak Maulida belum bales... Terimakasih

      Delete
  3. alhamdulillah saya sampai ke blog ini, saya juga boleh dong minta contoh artikel nya yang 3 jenis itu :)
    email: aby.awwabin@gmail.com

    oh ya, saya pengen banget bisa ngobrol sama native speaker, bisa bantu? :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sudah saya kirim ke email Mas Aby, mohon di cek emailnya Mas. Terima kasih sudah membaca artikel saya. Selamat Berjuang dan Sukses Selalu.

      Kesempatan saya mengobrol dengan native speaker adalah dari program pertukaran pemuda yang saya ikutin beberapa tahun lalu. Mas Aby bisa cek informasi lebih lanjut di entry post saya ini: http://pengejamimpi.blogspot.com/2013/02/tips-seleksi-pertukaran-pemuda-antar_23.html

      Delete
    2. saya sudah bukan mahasiswa mbak, pertukaran pemuda itu untuk mahasiswa kan? :)

      Delete
    3. Bukan Mas, pertukaran pemuda itu bukan pertukaran mahasiswa. Bisa dari profesi apapun, syaratnya usia 18-30 tahun dan belum menikah. Untuk lebih lengkapnya bisa cek link diatas.

      Delete
  4. Salam. Jika berkenan tolong kirim ke email saya nurzaharaamalia@gmail.com

    Syukron, semoga Allah membalas kebaikannya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sudah saya kirim ke email Mbak Nurzahara, mohon di cek emailnya Mbak. Terima kasih sudah membaca artikel saya. Selamat Berjuang dan Sukses Selalu.

      Delete
  5. Ibu idaaaa...
    Aaawww.. You are so cool!
    Semoga lancar segala persiapannya ya.
    Ini emailku novi.monalisa@gmail.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha, mon kayak bener aja dirimu komen disini, line aja kali itu email. Btw, udah aku kirim yak, good luck untuk dirimu juga, dokumen disiapin loh jangan lupa.

      Delete
  6. kita mmg tdk saling knl secara lngsung, tpi saya tahu kamu, Da. Saya kagum dengan kmu dan shofiya. Muslimah dgn prestasi yg mmbnggakn. Mimpi s2 saya ke german. Boleh minta cnth essaynya, Da? jazakillah..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Mbak Riska. Boleh Mbak, emailnya Mbak Riska apa yah? biar saya kirim :)

      Delete
    2. afwan da baru bls. pilaraisyah@yahoo.com..

      Delete
  7. Semoga bermanfaat. Amiiin
    Tolong juga dikirim ke email saya ya.
    syahrudin16@yahoo.com
    Syukron katsiron

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sudah saya kirim ke email Mas Syahrudin, mohon di cek emailnya Mas. Terima kasih sudah membaca artikel saya. Selamat Berjuang dan Sukses Selalu.

      Delete
  8. kx.. Assalamu'alaikum.. sangat menginspirasi... kalau boleh minta essay dan contoh berkas lainnya ya kx. kirim ke lit3.dhasu@gmail.com, oya salam kenal kx. I'm Dhani, I have been still in 8th semester of English Study Program in Teahers Training and Education Faculty, Thanks so much :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaiksalam warrahmatullahi wabarakatuh. Sudah saya kirim ke email Mas Dhani, mohon di cek emailnya Mas. Terima kasih sudah membaca artikel saya. Selamat Berjuang dan Sukses Selalu. Salam kenal juga Mas Dhani :)

      Delete
  9. Assalamualaikum kak. boleh minta tolong kirimkan contoh essay beserta syarat2 administrasi kakak ke email saya ajengprameswari9392@yaho.com. terimkasih sebelumnya kak. semoga terus memberikan sharing info yg bermanfaat :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaiksalam warrahmatullahi wabarakatuh, Sudah saya kirim ke email Mbak Ajeng, mohon di cek emailnya Mbak. Terima kasih sudah membaca artikel saya. Selamat Berjuang dan Sukses Selalu :)

      Delete
  10. Assalamu'alaikum kak ida, semoga kakak sehat selalu. Kak, would you mind sending me the sample of the essayvkak to my account? Yusufelmahbub@gmail.com
    Thank you kakak

    ReplyDelete
  11. Assalamualaikum ka, slam knal. thank you for sharing, sngat inspiratif :).bsa krmkan cnth essay ikhosweet92@yahoo.com dgn brks2 yg kak krmkan. mksh ka

    ReplyDelete
  12. salam sukses kak. boleh minta tolong kirimkan contoh essay beserta syarat2 administrasi kakak ke email saya johannesanggapanjaitan9323@yaho.com. terimkasih sebelumnya kak. semoga terus memberikan sharing info yg bermanfaat :)

    ReplyDelete
  13. Assalamu'akaikum kak.
    Saya dewi. Saya tahu kk ketika saya ikut seleksi PPAN 2014.
    Saya berencana mengikuti LPDP kak.
    Mohon kirimkan cth 3 essay kk k email saya ya kak.
    Dewicewekcantik@gmail.com.
    Jazakumullah khairan sebelumnya kak.
    Sukses selalu... :)

    ReplyDelete
  14. Maulida
    congratulations for your achievement ya
    Buka FB dan ketemu share an blog mu ini

    boleh dong dikirim ke email ku
    Caetta_23@yahoo.com

    selamat sekali lagi Mauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu

    ReplyDelete
  15. Kak idaaaaaa,,
    ina mau ikut program ini juga tahun depan, doakan ya kak ^_^
    biar makin banyak alumni SMAN3 yang go international

    kirim ke e-mail ina juga ya kak:
    inadiwasya@gmail.com

    ReplyDelete
  16. Ass Mba Maulida..
    Nice Info, sangat membantu.
    Kalau tidak keberatan, boleh kirim ke email saya bisma.pranadipta@gmail.com / bisma.pranadipta@yahoo.com untuk contoh essay2 dan rencana studi milik Mba Maulida? Terimakasih :)

    ReplyDelete
  17. Hallo kak sya Befry Sembiring, salah satu Mahasiswa ILSA kak, truly I' m your big fans and you are one of my inspiration. Boleh kirimkan contoh essay ny kak ke sembiringbefry@gmail.com thank you before kak. :) mohon dbalas kak

    ReplyDelete
  18. Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakaatuh
    Infonya sangat bermanfaat, boleh saya dikirimkan contoh essay mba Maulida
    ke afi.octavi@gmail.com
    Terimakasih Sebelumnya
    Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakaatuh

    ReplyDelete
  19. assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu,,infonya sangat menginspirasi mba,,kebetulan saya juga lulusan hukum internasional, dan berencana mau mendaftar lpdp, boleh dikirimkan essaynya ke masdyn_fakum@rocketmail.com, makasih sebelumnya mba,, wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu....

    ReplyDelete
  20. Halo kak . Saya sangat tertarik dengan artikel kakak . Kalo boleh saya ingin dikirimkan essay kakak . Sebelumnya terima kasih ya , kak .

    Habibiehendracarlo@rocketmail.com

    ReplyDelete
  21. Mbak ida postingannya sangat menginspirasi, semoga bisa menyusul ya mbak. wah saya mau nih mbak dapat referensinya juga essay mbak ida kalau boleh untuk gambaran saat mendaftar nanti, jika berkenan boleh dikirim ke kurniawan.akbar45@gmail.com ya mbak, terima kasih banyak sebelum dan sesudahnya. sukses LLM dan PhD nya, semoga berkah ilmunya dan bermanfaat bagi sekitar. Terima kasih mbak ida, dankuwel

    ReplyDelete
  22. Dear All,

    Saya minta maaf atas keterlambatan mengirimkan dokumen essay sesuai request saudara di blog saya karena saya baru mengecek blog.

    All requested documents have been sent to your email, please kindly check your email. Semoga bermanfaat.

    Should you have any question, do not hesitate to contact me. Keep being motivated and Good luck for your application !! :)


    With kind regards,


    Maulida Hadry Sa'adillah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, gpp. Terimakasih banyak yaaa...
      Semoga studi-nya dipermudah. Amiin

      Delete
  23. Hallo Maulida, terima kasih ya udah sharing pengalamannya. Btw hasilnya gimana? Lulus? Kapan mulai kuliah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Mas Dhani, terima kasih sudah membaca artikel yang saya tulis. Seperti yang saya tuliskan di kalimat awal di artikel diatas, alhamdulillah saya lulus periode Desember 2014 kemarin, dan in syaa Allah berangkat tanggal 19 Agustus ini. :)

      Delete
    2. Selamat ya.. Jadinya di Leiden? Btw, boleh minta contoh essaynya?

      Delete
    3. Halo Mas Dhani, mohon mencantumkan alamat email untuk pengiriman essaynya. Terima Kasih

      Delete
  24. assalamualaikum. Mbak, saya akan senang sekali kalu mbaknya mau berbagi file essay dan study plannya. trimakasih sebelumnya. :D. obbiearie@gmail.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaiksalam warrahmatullahi wabarakatuh. Sudah saya kirim ke email Mas Arie, mohon di cek emailnya Mas. Terima kasih sudah membaca artikel saya. Selamat Berjuang dan Sukses Selalu :)

      Delete
  25. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi..I'm lestari. Congratulation, miss !!' Thank you so much for your information.
      I also have read your experience written here, that makes me be more interest to follow this scholarship. Actually, I have already known about this scholarship before, but I don't understand enough about the process on how I can prepare my data. Today, one of my friend from USU asked me to see your blog.I'm so happy to see you here, and I'm appreciate if you send me your CV, essay or other information that I should know. If you don't mind, please.give me your PIN number. This is my e.mail : lestaridz@ymail.com. So give a big thanks to you, miss.

      Delete
    2. Sudah saya kirim ke email Mbak Lestari, mohon di cek emailnya Mbak. Terima kasih sudah membaca artikel saya. Selamat Berjuang dan Sukses Selalu :)

      Delete
  26. Halo mbak Maulida,
    Tulisan mbak benar2 menginspirasi saya untuk bisa lolos dan sukses seperti mbak.
    Jika berkenan, bolehkah berbagi mengenai informasi, essay2, rancangan studi, dan berkas lainnya sebagai penyemangat saya? Ke email fredayandi@gmail.com.
    Terima kasih banyak.
    Semoga sukses selalu mbak..

    ReplyDelete
  27. tulisannya sangat mengispirasi mbk.. boleh kirim ke email saya sima94@ymail.com

    ReplyDelete
  28. nice sharing mba maulida.
    oh ya, kalau berkenan saya mau minta contoh essay mba maulida ke email ini neydairva@gmail.com untuk menambah referensi contoh dari beberapa essay yg sudah saya minta dar beberapa awardee. hehe
    terimakasih sebelumnya :)

    ReplyDelete
  29. wah, tulisannya menginspirasi sekali mbak!
    kebetulan saya mahasiswa s1 hukum juga, konsentrasi hukum pidana, dan rencananya september besok wisuda.
    akhirnya bisa baca pengalaman awardee lulusan hukum juga. hehe
    saya bisa minta kirimkan essay dan rencana study yg digunakan dulu mbak?
    karena tahun depan saya berencana mendaftar melalui jalue beasiswa juga.

    terima kasih, mbak Maulida :)

    keyrie.eleison@gmail.com

    ReplyDelete
  30. assalamualaikum mbak, sangat menginspirasi sekali pengalamannya. boleh mungkin saya minta contoh essay dan rencana studinya mbak? ke feri.djostie@gmail.com.. terimakasih mbak, jazakallahu..

    ReplyDelete
  31. Assalamualaikum, Ur written is so awesome! Aku suka dengan artikel kamu :) Bagus banget dan bermanfaat. Boleh saya lihat essay nya?? ke email ini ajeng_u@ymail.com.
    Saya masih kuliah, tapi saya ingin sekali bisa melanjutkan ke luar negri untuk mengambil master of English education. Cuma saya kurang tahu soal LPDP itu. Kalau IDP aku tahu, cuma bukan full scholarship.
    Mau ngobrol dan tanya tanya sama mbak. Thank you a lot! Keep motivating everyone.

    ReplyDelete
  32. Assalamualaikum tulisannya sangat bagus, boleh saya lihat essay dan rencana studinya? terimakasih Evaroyandi15@gmail.com

    ReplyDelete
  33. Aslm. Hai, nice to read your article. Good article and can give others how to prepare a LPDP interview. Would you send me your essay and study plan? This is my email adress: mr.darojat@gmail.com. Many thanks

    ReplyDelete
  34. hallo, kalau tidak keberatan, email saya: bhisma87@gmail.com. Terima kasih.

    ReplyDelete
  35. BoLeh kirim jg kan ke emaiL saia dilatough0510@yahoo.com. Thanks before...

    ReplyDelete
  36. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  37. Beruntung sekali bisa baca tulisan kakak,, benar2 menginspirasi ☺ kaka hebat 👍👍
    Saya berencana ikut beasiswa juga kak, saya juga ingin mengetahui bagaimana penulisan essay dan cv yg benar. Kalau kk berkenan, saya ingin membaca essay yang kk buat.
    Email saya naomihotcris@gmail.com

    terima kasih banyak sebelumnya kak

    ReplyDelete
  38. assalamualaikum kakak, mau dong dikirimin file2 lpdp buat jadi inspirasi ke email juwitaaharahap@gmail.com semoga sukses ke depannya ya kak :)

    ReplyDelete
  39. Kak Maulida, terima kasih atas berbagi pengalaman Kakak yang inspiratif ini.
    boleh minta contoh rencana studi dan proposal LPDP kakak ke email liuferry@gmail.com.

    terima kasih Kak

    salam sukses selalu

    ReplyDelete
  40. Wahhhhh, jujur saya sangat terkesan sama pengalaman Mbak Maulida ...
    Kalau diperbolehkan, saya minta file rencana studi Mbak Maulida sebagai referensi, Mbak :)
    email saya: retno.wihyanti@yahoo.com.

    sebelum dan sesudahnya terima kasih ya, Mbak ^^

    ReplyDelete
  41. Wahhhhh, jujur saya sangat terkesan sama pengalaman Mbak Maulida ...
    Kalau diperbolehkan, saya minta file rencana studi Mbak Maulida sebagai referensi, Mbak :)
    email saya: retno.wihyanti@yahoo.com.

    sebelum dan sesudahnya terima kasih ya, Mbak ^^

    ReplyDelete
  42. inspiring banget mbak
    mohon kesediaan sharing essay n study plannya di vicky.prahmana@gmail.com
    trima kasih sebelumnya...:)

    ReplyDelete
  43. inpiring article.. :)
    lugas sekali jawaban saat wawancara mbak, menarik juga mengulasnya disini.
    jika berkenan, bolehkah saya dikirimkan essay dan rencana studinya? ke amalia.c.nafiah@gmail.com
    terimakasih sebelumnya.
    mbak sudah ada di Leiden University ya sekarang? semoga segala proses perjuangan diberikan kemudahan dalam menjalani. aamiin

    ReplyDelete
  44. Salam. Jika berkenan tolong kirim ke email saya noersidaa@gmail.com

    Syukron, semoga Allah membalas kebaikannya :)

    ReplyDelete
  45. Assalamualaikum mb...subhanallah...menginspirasi bgt, boleh minta essay yang 3.
    ini email saya fanda12yn@gmail.com
    jazaklh...

    ReplyDelete
  46. Assalamu'alaykum kak
    Sangat menginspirasi sekali tulisannya kak...
    Bolehkah kirim essay dan Administrasi kakak yg lainnya...
    Utk saya pelajari agar bisa seperti kakak... :-)
    Kirim ke email saya indahwaty.suwandy@gmail.com

    Terima kasih kakak :-)

    ReplyDelete
  47. Assalamu'alaykum kak
    Sangat menginspirasi sekali tulisannya kak...
    Bolehkah kirim essay dan Administrasi kakak yg lainnya...
    Utk saya pelajari agar bisa seperti kakak... :-)
    Kirim ke email saya indahwaty.suwandy@gmail.com

    Terima kasih kakak :-)

    ReplyDelete
  48. Assalamu'alaykum kak
    Sangat menginspirasi sekali tulisannya kak...
    Bolehkah kirim essay dan Administrasi kakak yg lainnya...
    Utk saya pelajari agar bisa seperti kakak... :-)
    Kirim ke email saya indahwaty.suwandy@gmail.com

    Terima kasih kakak :-)

    ReplyDelete
  49. Very well written article. such inspiring experiences you have there :)

    perkenalkan saya Shara, lulusan hukum juga seperti mbak Maulida dan yang kebetulan juga memang ingin lanjut ke Leiden Uni. Saya akan mengambil konsentrasi ke kebijakan publik rencananya :)
    I would be very honored if you can share your experience with me, about how you write the study plan and all. Could you send it to sharaps1994@gmail.com please? Forgive me for bothering you with this request, hopefully your life at Holland will be smooth and full of joy. Wish me luck so I can be there soon!

    Warm Regards,
    Shara

    ReplyDelete
  50. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  51. Kak Ida saya juga boleh minta 3 essaysnya?

    Ini email saya Kak:
    putri.ananda2015@yahoo.com

    Terima kasih

    ReplyDelete
  52. Hallo kak Ida. Semoga komen saya nggak telat yaa... Saya tertarik buat ikut LPDP. Boleh kah sekiranya saya minta contoh essay milik kakak?

    Ini email saya : fitriasarighista@gmail.com

    ReplyDelete
  53. Salam sejahtera :)
    Terimakasih untuk tulisannya, mbak..
    Sangat informatif :)
    Kalau berkenan saya juga ingin minta contoh essainya, mba
    e-mail saya: tesstomasoa@gmail.com
    Terimakasih sebelumnya..
    Sukses selalu, mba :)

    ReplyDelete
  54. Dear Mba Maulida, saya berencana untuk mendaftar beasiswa LPDP tahun ini dan melanjutkan studi hukum internasional. Ingin rasanya bisa belajar seperti Mba, mohon bantuan belajar nya dengan mengirimkan essay + study plan untuk LPDP ke email: irfanorizk@gmail.com

    Terima kasih

    ReplyDelete
  55. halo mba, apakah boleh dikirimkan contoh study plan dan essainya ke ainihanifa@gmail.com? terima kasih banyak sebelumnya & sukses selalu :)

    ReplyDelete
  56. Assalamu'alaykum mba, saya berencana untuk mendaftar LPDP periode ini, jika berkenan, saya ingin dikirimi study plan dan essay mba ke alamat pututessa@gmail.com
    pasti akan sngat membantu saya, trimkasih sebelumnya mba,

    ReplyDelete
  57. Assalamualaikum, mbk jika berkenan mhn essay nya juga bisa dikirim ke email saya di Suko.harsono92@gmail.com syukron

    ReplyDelete
  58. Assalamu'alaikum mba Maulida,share pengalamannya membantu banget. kalau tidak keberatan bisa saya minta tolong ke mba Maulida untuk mengirimkan contoh rencana studi dan essay ke email saya >> anchieqbro@yahoo.com << Terima Kasih byk sebelumnya mba :D

    ReplyDelete
  59. Assalamualaikum mbak, Saya Rahmawati saat ini sedang belajar di Institut Teknologi Nasional Malang, jurusan Teknik Elektro, saya ingin melanjutkan studi saya ke tingkat master dan PhD, semoga Allah memudahkan jalan saya mendapatkannya,
    jika berkenan saya ingin sekali membaca contoh essay mba maulida,
    terimakasih sebelumnya.

    Assalamualaikum

    ReplyDelete
  60. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  61. Hi Mbak Maulida, would you mind sharing your essays to me? Thank you
    aulia.yura@outlook.com

    ReplyDelete
  62. Assalamu'alaikum Kak, jika berkenan dan mbak ada waktu, mohon bantuannya, saya boleh minta contoh essay kakak? Terima kasih kak. thianmra@gmail.com

    ReplyDelete
  63. assalamualaikum wr.wb
    hallo sist, if u don't mind would you send your essay for me?
    syukron katsiron ya Ukhti
    angginahrp@yahoo.com

    ReplyDelete
  64. Assallammu'alaikum mbak nida... saya sudah membaca tulisan mbak dari awal sampai akhir dan subhanallah semakin memperkuat saya untuk ikut aplay beasiswa LPDP..
    kalau boleh mbak saya minta tolong kirimkan study plannya keemail saya...
    zulkifli_rambe@yahoo.com

    terimakasih banyak mbak...

    ReplyDelete
  65. Assalamu`alaikum, mbak Maulida. Tulisan mbak sangat inspiring buat kami. Seperti yang mbak janjikan pada pembukaan tulisan: "Namun, bagi yang ingin melihat contoh rencana studi dan essay saya atau ingin saya mengecek atau “proofread” rencana studi dan essaynya, bisa mencantumkan emailnya di kolom komentar artikel ini. In syaa Allah saya usahakan kirim feedback secepatnya."

    Saya minta ya mbak... ke krisnanda66@gmail.com

    Terimakasih, semoga studinya dilancarkan yaaa...

    ReplyDelete
  66. ass, ka bisakah saya mendapatkan referensi untuk essay dan rencana studi ? kalo bisa dikirim ke akun email saya litatartar@gmail.com
    terimakasih
    litatar

    ReplyDelete
  67. Assalamualaykum kak maulida, saya annisa fauzia. Boleh dong kirimin essai dan rencana studi nya ke email saya annisa.fauzia1992@gmail.com

    Jazakallah khairan katsiran

    ReplyDelete
  68. Assalamualaikum mba,blognya sangat menginspirasi saya. Tapi banyak sekali hal2 yang saya masih belum mengerti, apabila berkenan saya boleh dikirimin contoh essaynya ke terztasanisantosa@gmail.com dan mungkin masih banyak lagi yang akan saya tanyakan ke mba. Terimakasih banyak sebelumnya.....

    ReplyDelete
  69. Assalamu'alaikum kak Maulida,,, blog nya bagus, jdi nambah pengetahuan mengenai LPDP... jika kakak berkenan boleh kah saya dikirimkan contoh essay dan rencana studinya ke email : misda.wati117@gmail.com
    Sebelumnya terimakasih banyak kak...

    ReplyDelete
  70. Assalamu'alaikum kak Maulida, wow tulisannya menginspirasi bnget kak :D boleh minta esai lpdpnya kak :D email : arifin_zain90@yahoo.com
    Oh ya mau tanya juga, gmana kakak mendapatkan LoA d Leiden, Pake konsultan apa dfatar sendiri
    Terima kasih kak
    email : arifin_zain90@yahoo.com

    ReplyDelete
  71. Assalamu'alaikum kak Maulida, wow tulisannya menginspirasi bnget kak :D boleh minta esai lpdpnya kak :D email : arifin_zain90@yahoo.com
    Oh ya mau tanya juga, gmana kakak mendapatkan LoA d Leiden, Pake konsultan apa dfatar sendiri
    Terima kasih kak
    email : arifin_zain90@yahoo.com

    ReplyDelete
  72. Assalamualaikum kak.. tulisannya sangat menginspirasi.
    Boleh minta contoh essaynya kak?
    ariyadi_gayo@yahoo.com
    Terima kasih sebelumnya

    ReplyDelete
  73. Assalamualaikum, kak. Tulisan kakak menginspirasi sekali :") Kalo berkenan, tolong kirimin contoh essay dan rencana studi kakak ke andasaridessy@yahoo.co.id ya hihi Thank you in advance :)

    ReplyDelete
  74. Hallo kak Maulida.salam kenal kak. Sy Grace dari USU jg kak,fak.ilmu budaya. So amaze kk buat kisahnya. I would like to read about your essay indeed. Hehe..if you permit so pleasure..could you send me your essay in my email graceenata@gmail.com.
    Thanks a lot kk Maulida
    Keep fighting in there kak

    ReplyDelete
  75. Assalamualaikum, Kak Ida. Tulisan Kakak sangat inspiring. Saya jadi tambah semangat untuk mempersiapkan untuk ikut beasiswa LPDP. Kalau boleh saya minta dikirim essay, rencana studi dkk sebagai contoh Kak hehe. email saya: revisabile@gmail.com
    Terima kasih Kak Ida. Wassalamualaikum :)

    ReplyDelete
  76. Salam mba
    Wahhhhh, jujur saya sangat terkesan sama pengalaman Mbak Maulida.
    Kalau boleh,apa saya bisa minta file rencana studi dan essai Mbak Maulida sebagai referensi, Mbak :)
    email saya: Annisafaizah40@gmail.com

    sebelumnya Jazakillah ya, Mbak ^^. Sukses selalu

    ReplyDelete
  77. Salam mba
    Wahhhhh, jujur saya sangat terkesan sama pengalaman Mbak Maulida.
    Kalau boleh,apa saya bisa minta file rencana studi dan essai Mbak Maulida sebagai referensi, Mbak :)
    email saya: Annisafaizah40@gmail.com

    sebelumnya Jazakillah ya, Mbak ^^. Sukses selalu

    ReplyDelete
  78. bismillah..walaupun tulisan ini sudah beberapa tahun yang lalu. ternyata masih terasa powerfull bgt utk charge spirit pemburu LPDP. mungkin skrg sdh hampir lulus ya mbak?...semoga ilmunya membawa berkah untuk ummat. well, ujung-ujungnya saya seperti yang lain...bs minta dikirimi contoh essay untuk bahan referensi lampiran pelamar LPDP? =D (lidyasitautami@gmail.com)

    ReplyDelete
  79. assalamualaikum mba
    Subhanallah saya sangat terkesan dan semakin termotivasi dari tulisan ini. Saya sedang dalam proses melamar beasiswa LPDP, saya percaya tidak ada yang kebetulan, semua sudah ditakdirkan Allah, trmasuk saya yang menemukan tulisan blog mba ini. Saya sangat berharap bisa melihat contoh essai dan rencana study mba sewaktu melamar LPDP dlu, itu akan sangat membantu saya. Terimakasih sebelumnya mba.
    Email saya putrinovitadewi2@gmail.com

    Jazakillah khairan katsiran ya mba.

    Wassalamualaikum wr wb

    ReplyDelete
  80. Assalamu'alaykum mbak maulida, betaia beruntungnya saya bisa membaca tulisan mbak yang sangat inspiratif dan powerfull ini walaupun ini ditulis beberapa tahun lalu, saya sedang proses pembelajaran untuk melamar beasiswa mbak. Saya sangat termotivasi setelah membaca tulisan mbak ini �� apabila berkenan mbak bisa membantu saya untuk mewujudkan mimpi saya untuk menjadi sukses seperti mbak dengan mengirimkan contoh essay nya sebagai bahan referensi. Terimakasih sebelumnya ☺
    juliahutami97@gmail.com

    Wassalamu'alaikum wr wb.

    ReplyDelete
  81. Assalamu'alaykum kak Maulida~ sedih rasanya baru menemukan blog ini dari FSLN kemarin :(
    Jika berkenan, saya ingin melihat essay dan rencana studi kakak sebagai acuan. Email saya : chintya.adeliana@gmail.com

    Sekaligus, doakan saya ya kak. Semoga bisa nyusul keluar negeri untuk studi dengan beasiswa~ hehe

    ReplyDelete
  82. Assalamualaikum kak. Saya kemarin ikut talkshow kakak di UNJ. Saya penasaran nih kak sama essay kakak. Jika boleh saya ingin tahu essay kakak. Email saya ade05kartini@yahoo.com

    ReplyDelete
  83. Hallo mbak Ida, terima kasih postingannya sangat menginspirasi dan membantu sekali. Kalo mbak berkenan, boleh saya minta contoh essay-nya ?. E-mail saya sabarhernikasiregar@gmail.com
    Terima Kasih sebelumnya.

    ReplyDelete
  84. sangat menginspirasi, mnta cnth essay mbk, ni email sy mansujana@gmail.com

    ReplyDelete
  85. Assalamu'alaikum kak Maulida jika berkenan bisa tolong kirimkan ke e-mail saya nabillahnanda@gmail.com terimakasih sebelumnya :)

    ReplyDelete
  86. Terima kasih untuk share-nya, mbak :) Saya bisa minta contoh essay dan rencana studinya? Email saya itstwice@gmail.com

    Terima kasih.

    ReplyDelete
  87. Alhamdulillah atas izin Allah setelah mendengar podcast sessionnya kak Adin yang berkolaborasi dengan kakak saya jadi sangat terinspirasi untuk tidak menyerah dalam bermimpi. Terima kasih kak atas setiap cerita yang disampaikan dengan baik dan inspiratif sekali. Alhamdulillah akhirnya juga saya bisa sampai di blog ini pada tahun 2020 ini. Apabila kakak berkenan, bolehkah saya meminta contoh essay dan rencana studi kakak melalui email saya rachmaaputrii@gmail.com. Terima kasih kak🙏🏼. Sehat selalu😇

    ReplyDelete
  88. Alhamdulillah atas izin Allah setelah mendengar podcast sessionnya kak Adin yang berkolaborasi dengan kakak saya jadi sangat terinspirasi untuk tidak menyerah dalam bermimpi. Terima kasih kak atas setiap cerita yang disampaikan dengan baik dan inspiratif sekali. Alhamdulillah akhirnya juga saya bisa sampai di blog ini pada tahun 2020 ini. Apabila kakak berkenan, bolehkah saya meminta contoh essay dan rencana studi kakak melalui email saya rachmaaputrii@gmail.com. Terima kasih kak🙏🏼. Sehat selalu😇

    ReplyDelete
  89. Assalamualaikum mbaa, aku sangat terinspirasi sama tulisan mba dan podcast kolaborasi dengan ka adin, makasi mba atas setiap cerita inspiratif nya. Membuat saya percaya bahwa perempuan bisa mencapai impian nya setinggi mungkin. Apabila mba berkenan bolehkah aku melihat dan membaca contoh essay dan rencana studinya mba melalu email ku annisanurfadhilan08@gmail.com.. kebetulan aku sedang menempuh smt 3 ilmu hukum mbaa..hehe
    Terimakasih banyak mbaa. Semoga mba dan keluarga sehat selalu aamiin����

    ReplyDelete
  90. assalamualaikum mba
    MasyaAllah Tabarakallah saya sangat terkesan serta semakin termotivasi meraih cita2 S2 dari tulisan ini. Saya berencana setelah lulus S1 untuk melamar beasiswa LPDP, saya sangat berharap bisa melihat contoh essai dan rencana study mba sewaktu melamar LPDP dlu, itu akan sangat membantu saya. Apabila mba berkenan, bolehkah saya meminta contoh essay dan rencana study mba? Terima kasih banyak mba.
    Ini untuk email saya fanisamayda@gmail.com
    Terima kasih mba semoga sehat selalu, aamin🙏🏻

    ReplyDelete