Salam LPDP, Para Calon Pemimpin Indonesia!
Sebenarnya saya tidak pernah
berencana untuk menuliskan pengalaman saya melamar Beasiswa LPDP karena saya
rasa sudah banyak tulisan dari awardee yang cukup mumpuni tersebar di internet.
Namun, beberapa waktu belakangan teman-teman yang mengetahui saya lulus LPDP
sering bertanya tips sukses meraih beasiswa LPDP.
Tulisan ini akan saya fokuskan kepada
sesi wawancara karena besok wawancara Beasiswa Reguler LPDP periode I tahun
2015 dimulai. Untuk proses administrasi mungkin jika saya ada waktu dan “mood” menulis akan saya share di post
berikutnya. Namun, bagi yang ingin melihat contoh rencana studi dan essay saya atau
ingin saya mengecek atau “proofread”
rencana studi dan essaynya, bisa mencantumkan emailnya di kolom komentar
artikel ini. In syaa Allah saya usahakan kirim feedback secepatnya. Semoga tulisan
yang tidak seberapa ini bisa memberi sedikit “insight” kepada calon awardee.
Sebelumnya saya ingin mengucapkan
selamat karena anda telah lulus seleksi administrasi artinya satu tahap telah
anda lewati. Wawancara LPDP sendiri berbeda-beda satu antara lainnya namun reviewer biasanya punya standar yang
sama dalam penilaian. Berikut akan saya share pengalaman saya wawancara bulan
Desember kemarin di Medan.
Wawancara LPDP terdiri dari dua
bagian; LGD (Leaderless Group Discussion)
dan Interview. Di LGD para peserta wawancara akan dibagi menjadi beberapa
kelompok biasanya tiap kelompok berjumlah 5-6 orang (berdasarkan pengalaman
saya). Pada saat LGD kita akan diberi sebuah artikel dan diberi waktu 30 menit
untuk mendiskusikan masalah yang dibahas pada artikel tersebut beserta
solusinya. LGD akan dinilai oleh seorang psikolog yang selama proses diskusi
berlangsung hanya mengawasi dan mencatat sesuatu sambil senyam-senyum. Ini
adalah bagian yang paling saya takutkan. Mengapa? Karena LGD bukanlah forum
diskusi seperti Focus Group Discussion (FGD), namanya saja sudah LEADERLESS Group Discussion yaitu grup
diskusi tanpa pemimpin. Dan saya selain karena sering berorganisasi dan tamatan
hukum pula maka saya terbiasa mendominasi dan “langsung serang” jika sedang
berdiskusi. Saya takut saya tidak bisa mengontrol diri dan kebablasan. Ternyata
bukan saya saja yang khawatir. Salah satu peserta tamatan UI juga memiliki
kekhawatiran yang sama dengan saya. Takut tidak bisa mengontrol diri dan
mendominasi. Alasannya? Dia Jurnalis dan orang organisasi. Haha.
Kebetulan saya dan kenalan saya
ini satu grup diskusi, sebelum diskusi dimulai kita sudah berjanji satu sama
lain untuk duduk bersebelahan agar bisa saling mengingatkan kalau salah satu
dari kita lepas kendali haha. Ternyata duduknya diatur berdasarkan nama,
mungkin agar si ibu psikolog lebih mudah memberi penilaian. Jadi tempat duduk saya
berselang satu kursi dari tempat duduknya. Pada saat LGD berlangsung secara
tidak sengaja teman saya ini menjadi moderator padahal dia berniat tidak mau
memoderatori jalannya diskusi. Lagi-lagi karena takut mendominasi. Menurut pendapat
saya pribadi, dia cukup baik sebagai moderator dan juga tidak mendominasi.
Kalau saya, selama LGD berusaha sekeras mungkin menahan diri untuk tidak
menyanggah pendapat yang lain meski menurut saya ada yang salah dan merasa “gatal”
untuk mengoreksi. Saya hanya berbicara ketika saya yakin semuanya sudah
mendapat giliran menyampaikan pendapatnya. Dan jika saya tidak setuju maka saya
akan berusaha berdiplomasi agar kedengarannya tidak nyelekit hehe. Dan
Alhamdulillah, saya dan teman saya lulus wawancara LPDP.
Tahap berikutnya adalah
interview. Dikarenakan jumlah peserta yang lumayan banyak maka wawancara dibagi
dua hari. Saya sebenarnya kebagian jatah interview di hari kedua namun
dikarenakan dua orang ada yang tidak hadir maka saya mengajukan diri di
interview hari itu juga. Biar deg-degannya sekalian, begitu fikir saya. Sebenarnya
saya termasuk nekat, karena saya tidak melakukan persiapan apapun untuk
interview. Rencana saya setelah pulang LGD baru saya pelajari rencana studi dan
essay saya. Dan karena saya apply
LPDP itu dadakan, saya baru tahu mengenai LPDP secara detil pada malam tanggal
17 November 2014. Ketika saya cek website LPDP dijelaskan deadline 19 November.
Lalu, saya fikir ya sudah coba saja dulu, nothing
to lose. Akhirnya, besoknya tanggal 18 November, saya ke kampus untuk minta
surat rekomendasi dari dekan dan malam sebelum deadline ditutup saya bergadang
mengisi formulir, menulis dua essay (700 kata per essay) dan rencana studi (700
kata) dan baru selesai pukul 09.00 pagi.
Alhamdulillah berkas lain yang diperlukan sudah ada walhasil tinggal discan dan
diupload. 10.00 WIB tanggal 19 November (yah, yah hari terakhir deadline) aplikasi
saya berhasil di submit, Alhamdulillah.
Lanjut mengenai wawancara, karena
jadwal saya dimajukan maka saya dapat giliran terakhir. Ada 3 kelompok
interview dengan masing-masing kelompok interview terdiri dari tiga reviewer yaitu satu
orang psikolog dan dua orang professor. Saya kebagian kelompok interview 3. Sebelum
interview saya mencoba sedikit “kepo” dan bertanya sana-sini kepada yang sudah
lebih dulu di interview. Dengar-dengar rumor tim kelompok 3 itu reviewernya
paling baik-baik dan tidak seram seperti kelompok 1 dan 2. Dan saya lihat hampir
semua dari kelompok 1 dan 2 keluar dalam keadaan muka lesuh dan bahkan ada yang
menangis. Kalau teman dekat saya di PCMI, alumni Pertukaran ke Korea,
satu-satunya dari kelompok 2 yang keluar dengan wajah sumringah dan dia juga
lulus LPDP. She is indeed in a different league, haha.
Tibalah saat saya di interview,
saya masuk keruangan, dalam satu ruangan tersebut ada 3 kelompok interview.
Kelompok interview saya satu-satunya kelompok interview yang semua reviewernya
adalah bapak-bapak. Yang lain terdiri dari ibu-ibu dan bapak-bapak. Lalu saya
langsung teringat teman dekat saya yang kuliah di psikologi USU, pernah bilang
kalau dosen pembimbingnya merupakan salah satu interviewer LPDP. Langsung saya
tebak, ini pasti dosen pembimbing teman saya. Dengar rumor dari teman, karena
beliau tamatan luar jadi pemikirannya terbuka dan orangnya asik. Dua professor
lain berasal dari Jakarta (sepertinya UI) dan Jawa (kurang tahu daerah dan
uninya secara spesifik).
Begitu masuk, saya langsung menyalami
bapak-bapak tersebut yang hampir seusia ayah saya bahkan sepertinya lebih tua
kecuali bapak psikolog yang sedikit lebih muda. Salamnya seperti salam ke
orang tua saya sendiri, ditaruh dikening. Kebiasaan saya kalau salam orang yang
jauh lebih tua dari saya hehe.
Berikutnya interview saya akan
saya buat dalam bentuk percakapan :
Reviewer Psikolog (RPsi) : “Ok, Please introduce yourself and your
family!” (Dengar-dengar introduction selalu bahasa inggris biasanya, tapi
interview selanjutnya akan dalam bahasa Indonesia, atau fifty-fifty. Tapi kasus saya dari awal hingga akhir dengan bahasa
inggris, dan ketika itu hanya saya yang full di interview bahasa inggris T.T)
Me : First, I would like to thank LPDP and the reviewers for giving me
an opportunity . I’m Maulida Hadry Sa’adillah, graduated from Faculty of Law,
University of Sumatera Utara, 2013. During my study period I studied almost all
fields of jurisprudence but in semester six I focused on International Law in
which I discovered my passion for the law of the sea, maritime boundary dispute to
be particular. My mother is a lecturer and so is my father but due to his kidney
failure he has been taking a break for a year now but still working at his
office as a public accountant two days a week. My eldest sister is a doctor,
still doing her internship at the hospital in a remote village in Aceh. My
second sister is still studying psychology in Riau, happily married and has a
baby. I’m the third, and my youngest brother is still studying law at USU.
RPsi : “You have a British accent. Where did you learn English?”
(Ketika ditanya begitu baru saya sadar aksen saya belakangan ini berubah menjadi
British accent, karena sebelumnya
aksen saya American dan setelah balik
dari Australia aksen saya jadi Australian.
Beberapa waktu yang lalu, teman native
saya bilang aksen saya itu campuran Amerika dan Australia -,-)
Me : “Self-study, Sir. I learned autonomously, though I acquired my
accent naturally after intensively talking with my native friends or simply just
by watching movies, Sir."
RPsi : “Autodidact? Wow, Okey. (Teman saya kemarin baru bertemu dengan si bapak psikolog ini di kampus dan si bapak cerita ke teman saya kalau beliau tidak percaya saya belajar secara otodidak karena aksen saya yang sangat British, haha ^^) Then, you are planning to take Master
Degree in Public International Law (PIL) at Leiden University, right? Why do
you choose Leiden?"
Me : I choose Leiden University for some reasons, Sir. First, Leiden’s
rank is 1st in Netherlands and 74th in the world. And its law
faculty is one of the best law schools in the world. Leiden Law School located
in two cities, Leiden and The Hague, The Hague often referred to as The City of
Peace and Justice or The Legal Capital of The World. There are many
international institutions located in The Hague, such as International Court of
Justice (ICJ), International Criminal Court (ICC) and other international
tribunals. Leiden offers its law students with its combined program with
Grotius Center for Legal Studies a great opportunity to have a discussion, face
to face with the honorable judges from both ICC and ICJ, an opportunity which
can’t be found in any other institutions but Leiden. To be able to study Public
International Law at the school where Hugo Grotius, the Founding Father of
International Law, acquired his knowledge from has always been my dream. (Saya
menjelaskan ini dengan mudah karena ini adalah alasan yang saya tulis di
rencana studi saya, jadi secara otomatis sudah terhapal di luar kepala, hehe).
RPsi : Hmm, Master of Laws in Law, Specialization on Public
International Law, LL.M. Hmm…Is it an eleven month program?
Me : It’s a year, Sir.
RPsi : “Ah, setahu saya LL.M ini
kalau setahun durasinya 11 bulan (tiba-tiba si bapak psikolog pakai bahasa Indonesia)
Kalau begitu ga bisa, LPDP ga mau biayain kalau Cuma 11 bulan, syaratnya
minimal satu tahun.
Saya keburu terbengong bego, jadi
agak kagok tapi akhirnya saya bilang itu 1 tahun 12 bulan, bukan 11 bulan.
RPsi : Betul 12 bulan? Mana coba buktinya? Give me the evidence!
Me : “On its website, Sir” *dengan nada memelas, sudah takut duluan
tidak diluluskan karena durasi program, hiks
Lalu tiba-tiba professor
disebelah beliau yang dari tadi hanya memperhatikan percakapan saya dengan
bapak psikolog angkat bicara
RProf1 : “Yah, sudah kalau di
Leiden ga bisa, dia kan bisa pilih uni lain”
Saya dalam hati teriak “Yes, Thanks Professor, you are the best”
Haha.
Untung saja di rencana studi,
saya ada cantumkan durasi program dan memang disitu 1 tahun itu dua belas
bulan, full-time. Barulah si bapak psikolog tidak menodong saya lagi minta
bukti hehe.
RProf1 : “Ok, Are you married?”
Me : “No, Sir. Not Yet”
(Sebelum saya ada peserta wawancara
dikelompok yang sama dengan saya ditanya pertanyaan ini dengan reviewer lalu
dia ditanya bermacam-macam seperti “Nanti kalau kamu disana jatuh cinta sama
orang luar dan ga mau balik ke Indonesia, gimana?” Dan skenario-skenario
imajinasi lainnya mengenai pernikahan dengan orang luar. Saya fikir saya bakal
ditanya hal yang sama ketika si bapak professor 1 bertanya saya sudah menikah
atau belum, eh ternyata beliau tidak melanjutkan. Kenapa yah? Saya dengar dan baca di internet peserta perempuan banyak
yang ditanya begitu. Mungkin bapak itu melihat saya tidak ada niat nikah dalam
waktu dekat atau semacamnya, jadi beliau mungkin berfikir tidak usah
capek-capek dilanjutkan hahaha)
RProf1 : “Maulida. Now, tell us why do you want to study Public
International Law?”
Me : “Indonesia has a shortage of International Law experts. When I was a
chief of International Law Student Association in my faculty, I noted that
there were only 52 out of 550 law students in my batch who chose International
Law as their specialization in semester six. 498 students preferred Civil Law,
Criminal Law and Economic Law. Most of law students or even legal professionals
in Indonesia tend to think that International Law has only limited fields and
prospect jobs. This wrong perception leads to a great loss to Indonesia.
Indonesia as the largest archipelagic country in the world needs international
law experts especially in maritime boundaries in order to preserve its island
from being stolen and to preserve its sovereignty. Also to avoid the same lose
when Indonesia lost against Malaysia over Sipadan and Ligitan in ICJ, 2002. For
those reasons, I would like to pursue my further study in Public International
Law.” (Dalam hati yes, ini juga
saya tulis di rencana studi hehe)
Saya sambil menjelaskan sambil
melihat reaksi bapak-bapak reviewer, dan si bapak psikolog selalu
mengangguk-angguk sepanjang saya menjelaskan. Melihat ini membuat saya semakin
yakin dan percaya diri, meski tidak tahu itu taktik si bapak psikolog untuk memancing
saya biar lebih kelihatan karakter saya atau bagaimana haha.
Lalu si bapak psikolog dan si
bapak professor 1 menanyakan organisasi saya. Di aplikasi saya mencantumkan
sekitar belasan organisasi yang saya ikuti dari SMA hingga Universitas. Mereka
hanya bertanya mengenai organisasi di Universitas.
Lalu pertanyaan berikutnya adalah
rencana pasca study.
RPsi : What is your plan after completing your study?”
Me : “I have some plans in mind, but I will try to highlight the most
important ones. First, I aspire to become an International Lawyer specialized
in maritime boundary dispute. Then, I would like to share my knowledge to my academic
fellow and to give socialization to Indonesian law students about the
importance of international law as a tool to protect our national interest. Or,
I might join in government institutions related to my major. And, I also would
like to take PhD after completing my master."
RPsi : “So, are you going to become a consultant for private company?”
Me : “No, Of course not, Sir. If I wanted to work as a legal consultant
for a private company, then I would take international business law instead of
public international law. But I choose Public International Law, and I’d love to
take my PhD afterwards in hopes that I can obtain a more comprehensive and
in-depth knowledge of The Law of The Sea. And as I’ve explained in my study
plan one of the reasons I want to take PIL and Law of The Sea because I was so disappointed
with our government..” (belum selesai saya menjelaskan sudah dipotong si
bapak psikolog)
RPsi : “Which government?”
Me : “Well, sir. Since maritime boundary dispute isn’t solely one government
institution’s responsibility, it involves more than one institution. Our
government in the past didn’t pay much attention to our maritime; they let our outer
islands vacant. There was no significant effort to protect our outer Islands.
At the end, we lost our right over Sipadan and Ligitan. But, I realized something,
that if I just sit back and do nothing, I won’t change a thing. Then instead of
blaming the government, I personally commit myself to contributing to
Indonesia by becoming one of experts in this field in hopes of no more lost
cases concerning maritime delimitation in the future."
Bapak psikolog terus
mengangguk-angguk. Lalu bapak professor 1 mengatakan bahwa di Jakarta sendiri
banyak sekali orang-orang berpengetahuan luas namun setelah mereka pulang dari
menuntut ilmu di luar dan kembali ke Indonesia, mereka secara otomatis terikut sistem
yang ada. Sistem rusak yang telah mendarah daging di Indonesia. Beliau bilang
pada akhirnya sekolah mereka di luar seperti sia-sia. Lalu beliau bertanya
bagaimana kalau saya juga begitu.
Mendengar pernyataan dan
pertanyaan beliau saya langsung berkata dalam hati “wah, pertanyaan menjebak
nih”. Lalu saya jawab dengan singkat kalau menurut saya itu tergantung pribadi
masing-masing. Saya yakin kalau seseorang bertekad kuat pasti tidak akan
terikut sistem.
Lalu si bapak professor
menyanggah pernyataan saya lagi. Beliau tidak setuju kalau itu tergantung
masing-masing. Beliau mengatakan sudah banyak yang beliau lihat pada akhirnya
terikut sistem. Dan beliau mengatakan sistem itu besar dan sulit bahkan tidak
mungkin untuk dirubah.
Lalu saya jawab sambil tersenyum
:
“Yes, Sir. I do believe it would be hard for me as well. But there is a
saying that goes “Do not change the world, but change yourself”. So I’m not
going to change the world since the world is too big for me to change. But I
would change my own self since I believe if I change myself I will bring positiveness
to my surroundings and perhaps people will start doing the same, and the world
will change itself.”
Dan si bapak psikolog sekali
lagi saya lihat terus mengangguk-angguk selama saya menyampaikan pendapat saya,
haha. Lalu si bapak professor 1 mengatakan kepada saya kalau beliau mendoakan
agar saya dapat mempertahankan prinsip tersebut dan tidak terikut sistem yang
bobrok meski saya telah kembali pulang ke Indonesia. Saya jawab berulang kali “Aamin, Aamin, Aamin. Thank You, Sir”.
Lalu si bapak professor 1 melirik ke si bapak psikolog dan bilang “It’s enough from me, more questions?” Si bapak psikolog
menggeleng. Lalu tiba-tiba si bapak professor 2 yang dari tadi diam
memperhatikan saya dan sibuk membaca aplikasi saya di laptop bertanya. Saya
hampir lupa dengan keberadaan bapak professor yang satu ini karena keasikan
diskusi dengan si bapak psikolog dan si bapak professor 1.
Beliau bertanya dalam bahasa Indonesia
dengan sangat lembut :
RProf 2 : “Sudah ada kontak
dengan universitas?”
Me : “Sudah Pak”
RProf2 : “Leiden ini bagus loh
hukumnya, nanti kamu setelah S2 langsung S3 saja, tidak usah balik dulu ke
Indonesia. Sayang kan kalau tidak langsung lanjut S3.”
Saya hanya senyum bingung mau
jawab apa, maunya saya sih saya iyakan tapi takut ini jebakan batman karena
yang saya dengar kan LPDP harus balik ke Indonesia selesai studi. Nanti kalau
saya iyakan berarti saya tidak mau balik dulu, takutnya malah tidak diluluskan.
Dilema haha. Ternyata baru-baru ini saya dapat info dari teman yang sudah PK
(Persiapan Keberangkatan) LPDP, dia bilang kalau Awardee LPDP setelah S2, sudah bisa lanjut S3 tanpa
ada seleksi lagi dari LPDP dengan syarat IPK mencukupi dan ada proposal
penelitian. Jadi semacam garansi, kalau lulus LPDP magister in syaa Allah dapat
garansi juga akan dibiayain untuk S3. Wah, ternyata apa yang dibilang si bapak
professor bukan jebakan batman. Hehe.
Setelah pertanyaan tersebut saya
dipersilahkan untuk meninggalkan ruangan. Alhamdulillah interview 1 jam pun
tidak terasa. Alhamdulillah reviewernya baik dan ramah, kelihatan
beliau-beliau professor yang sangat berwibawa dan berwawasan luas.
Begitulah ringkasan interview
saya. Pengalaman setiap orang bisa berbeda-beda. Namun tips saya adalah kuasain
rencana studi, karena interview saya hanya seputar rencana studi. Jurusan,
Universitas yang dituju, Negara yang dituju, pasca rencana studi dan mungkin
pertanyaan menjebak seperti pertanyaan mengenai sistem yang ditanyakan ke saya
kemarin. Intinya jadilah diri sendiri, selama di interview kita tidak bisa
berbohong karena mereka akan membongkar habis-habisan apa yang kita tulis di
aplikasi, apalagi ada si ibu dan bapak psikolog yang dengan senyum dan
catatannya menilai karakter kita.
Dan yang terakhir pastilah berdoa, sebelum masuk ruangan saya berulang kali melafalkan doa yang dilafalkan
nabi Musa ketika beliau ingin mengajak Fir’aun masuk Islam :
.
"...O my Sustainer! Open up my heart [to Thy light], and make my task easy for me, and loosen the knot from my tongue so that they might fully understand my speech"
Surah Taha, 20:25-28
Selamat Seleksi BPI LPDP, semoga sukses selalu !
Salam LPDP,
Maulida Hadry Sa’adillah
Halo maulida. Tulisannya usefull banget, bisa kirim essay maulida sebagai contoh gak ke email saya : junaidiaritonang6@gmail.com
ReplyDeleteSudah saya kirim ke email Mas Junaidi, mohon di cek emailnya Mas. Terima kasih sudah membaca artikel saya. Selamat Berjuang dan Sukses Selalu.
DeleteMbak saya senang skali dapar menemukan tulisan Mbak. Apabila Mbak berkenan, saya ingin sekali membaca 3 essays Mbak. email saya basilikasagala@gmail.com. Terima kasih banyak :)
Deleteminta tolong kirim juga donk ke email saya ya mbak pengeja mimpi wahyu.pranata2@gmail.com
Deletewww.portalmuria.com
jadi senang sendiri bacanya, semoga keberuntungan juga memihak kapada saya, haha.. Amin. jadi makin semangat ini, kirimin essay ke saya juga ya, dan kiranya ad hal lain yang mungkin bermanfaat untuk saya,dengan senang hati saya akan menerimanya di email saya. terima kasih mba maulida ,sangat bermanfaat !!! ini E-mailnya ya mba : hendrikusjohari23@gmail.com
DeleteAdistyafastco@gmail.com
ReplyDeleteSudah saya kirim ke email Mas Adistya, mohon di cek emailnya Mas. Terima kasih sudah membaca artikel saya. Selamat Berjuang dan Sukses Selalu.
DeleteAssalamu`alaikum mbak Maulida. Saya mau contoh essaynya... ke krisnanda66@gmail.com
DeleteMas Adi kalau baca, boleh kirim kalau mbak Maulida belum bales... Terimakasih
alhamdulillah saya sampai ke blog ini, saya juga boleh dong minta contoh artikel nya yang 3 jenis itu :)
ReplyDeleteemail: aby.awwabin@gmail.com
oh ya, saya pengen banget bisa ngobrol sama native speaker, bisa bantu? :)
Sudah saya kirim ke email Mas Aby, mohon di cek emailnya Mas. Terima kasih sudah membaca artikel saya. Selamat Berjuang dan Sukses Selalu.
DeleteKesempatan saya mengobrol dengan native speaker adalah dari program pertukaran pemuda yang saya ikutin beberapa tahun lalu. Mas Aby bisa cek informasi lebih lanjut di entry post saya ini: http://pengejamimpi.blogspot.com/2013/02/tips-seleksi-pertukaran-pemuda-antar_23.html
saya sudah bukan mahasiswa mbak, pertukaran pemuda itu untuk mahasiswa kan? :)
DeleteBukan Mas, pertukaran pemuda itu bukan pertukaran mahasiswa. Bisa dari profesi apapun, syaratnya usia 18-30 tahun dan belum menikah. Untuk lebih lengkapnya bisa cek link diatas.
DeleteSalam. Jika berkenan tolong kirim ke email saya nurzaharaamalia@gmail.com
ReplyDeleteSyukron, semoga Allah membalas kebaikannya :)
Sudah saya kirim ke email Mbak Nurzahara, mohon di cek emailnya Mbak. Terima kasih sudah membaca artikel saya. Selamat Berjuang dan Sukses Selalu.
DeleteIbu idaaaa...
ReplyDeleteAaawww.. You are so cool!
Semoga lancar segala persiapannya ya.
Ini emailku novi.monalisa@gmail.com
Haha, mon kayak bener aja dirimu komen disini, line aja kali itu email. Btw, udah aku kirim yak, good luck untuk dirimu juga, dokumen disiapin loh jangan lupa.
Deletekita mmg tdk saling knl secara lngsung, tpi saya tahu kamu, Da. Saya kagum dengan kmu dan shofiya. Muslimah dgn prestasi yg mmbnggakn. Mimpi s2 saya ke german. Boleh minta cnth essaynya, Da? jazakillah..
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Riska. Boleh Mbak, emailnya Mbak Riska apa yah? biar saya kirim :)
Deleteafwan da baru bls. pilaraisyah@yahoo.com..
DeleteSemoga bermanfaat. Amiiin
ReplyDeleteTolong juga dikirim ke email saya ya.
syahrudin16@yahoo.com
Syukron katsiron
Sudah saya kirim ke email Mas Syahrudin, mohon di cek emailnya Mas. Terima kasih sudah membaca artikel saya. Selamat Berjuang dan Sukses Selalu.
Deletekx.. Assalamu'alaikum.. sangat menginspirasi... kalau boleh minta essay dan contoh berkas lainnya ya kx. kirim ke lit3.dhasu@gmail.com, oya salam kenal kx. I'm Dhani, I have been still in 8th semester of English Study Program in Teahers Training and Education Faculty, Thanks so much :)
ReplyDeleteWa'alaiksalam warrahmatullahi wabarakatuh. Sudah saya kirim ke email Mas Dhani, mohon di cek emailnya Mas. Terima kasih sudah membaca artikel saya. Selamat Berjuang dan Sukses Selalu. Salam kenal juga Mas Dhani :)
DeleteAssalamualaikum kak. boleh minta tolong kirimkan contoh essay beserta syarat2 administrasi kakak ke email saya ajengprameswari9392@yaho.com. terimkasih sebelumnya kak. semoga terus memberikan sharing info yg bermanfaat :)
ReplyDeleteWa'alaiksalam warrahmatullahi wabarakatuh, Sudah saya kirim ke email Mbak Ajeng, mohon di cek emailnya Mbak. Terima kasih sudah membaca artikel saya. Selamat Berjuang dan Sukses Selalu :)
DeleteAssalamu'alaikum kak ida, semoga kakak sehat selalu. Kak, would you mind sending me the sample of the essayvkak to my account? Yusufelmahbub@gmail.com
ReplyDeleteThank you kakak
Assalamualaikum ka, slam knal. thank you for sharing, sngat inspiratif :).bsa krmkan cnth essay ikhosweet92@yahoo.com dgn brks2 yg kak krmkan. mksh ka
ReplyDeletesalam sukses kak. boleh minta tolong kirimkan contoh essay beserta syarat2 administrasi kakak ke email saya johannesanggapanjaitan9323@yaho.com. terimkasih sebelumnya kak. semoga terus memberikan sharing info yg bermanfaat :)
ReplyDeleteAssalamu'akaikum kak.
ReplyDeleteSaya dewi. Saya tahu kk ketika saya ikut seleksi PPAN 2014.
Saya berencana mengikuti LPDP kak.
Mohon kirimkan cth 3 essay kk k email saya ya kak.
Dewicewekcantik@gmail.com.
Jazakumullah khairan sebelumnya kak.
Sukses selalu... :)
Maulida
ReplyDeletecongratulations for your achievement ya
Buka FB dan ketemu share an blog mu ini
boleh dong dikirim ke email ku
Caetta_23@yahoo.com
selamat sekali lagi Mauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Kak idaaaaaa,,
ReplyDeleteina mau ikut program ini juga tahun depan, doakan ya kak ^_^
biar makin banyak alumni SMAN3 yang go international
kirim ke e-mail ina juga ya kak:
inadiwasya@gmail.com
Ass Mba Maulida..
ReplyDeleteNice Info, sangat membantu.
Kalau tidak keberatan, boleh kirim ke email saya bisma.pranadipta@gmail.com / bisma.pranadipta@yahoo.com untuk contoh essay2 dan rencana studi milik Mba Maulida? Terimakasih :)
Hallo kak sya Befry Sembiring, salah satu Mahasiswa ILSA kak, truly I' m your big fans and you are one of my inspiration. Boleh kirimkan contoh essay ny kak ke sembiringbefry@gmail.com thank you before kak. :) mohon dbalas kak
ReplyDeleteAssalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakaatuh
ReplyDeleteInfonya sangat bermanfaat, boleh saya dikirimkan contoh essay mba Maulida
ke afi.octavi@gmail.com
Terimakasih Sebelumnya
Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakaatuh
assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu,,infonya sangat menginspirasi mba,,kebetulan saya juga lulusan hukum internasional, dan berencana mau mendaftar lpdp, boleh dikirimkan essaynya ke masdyn_fakum@rocketmail.com, makasih sebelumnya mba,, wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu....
ReplyDeleteHalo kak . Saya sangat tertarik dengan artikel kakak . Kalo boleh saya ingin dikirimkan essay kakak . Sebelumnya terima kasih ya , kak .
ReplyDeleteHabibiehendracarlo@rocketmail.com
Mbak ida postingannya sangat menginspirasi, semoga bisa menyusul ya mbak. wah saya mau nih mbak dapat referensinya juga essay mbak ida kalau boleh untuk gambaran saat mendaftar nanti, jika berkenan boleh dikirim ke kurniawan.akbar45@gmail.com ya mbak, terima kasih banyak sebelum dan sesudahnya. sukses LLM dan PhD nya, semoga berkah ilmunya dan bermanfaat bagi sekitar. Terima kasih mbak ida, dankuwel
ReplyDeleteDear All,
ReplyDeleteSaya minta maaf atas keterlambatan mengirimkan dokumen essay sesuai request saudara di blog saya karena saya baru mengecek blog.
All requested documents have been sent to your email, please kindly check your email. Semoga bermanfaat.
Should you have any question, do not hesitate to contact me. Keep being motivated and Good luck for your application !! :)
With kind regards,
Maulida Hadry Sa'adillah
Iya mbak, gpp. Terimakasih banyak yaaa...
DeleteSemoga studi-nya dipermudah. Amiin
Hallo Maulida, terima kasih ya udah sharing pengalamannya. Btw hasilnya gimana? Lulus? Kapan mulai kuliah?
ReplyDeleteHalo Mas Dhani, terima kasih sudah membaca artikel yang saya tulis. Seperti yang saya tuliskan di kalimat awal di artikel diatas, alhamdulillah saya lulus periode Desember 2014 kemarin, dan in syaa Allah berangkat tanggal 19 Agustus ini. :)
DeleteSelamat ya.. Jadinya di Leiden? Btw, boleh minta contoh essaynya?
DeleteHalo Mas Dhani, mohon mencantumkan alamat email untuk pengiriman essaynya. Terima Kasih
Deleteassalamualaikum. Mbak, saya akan senang sekali kalu mbaknya mau berbagi file essay dan study plannya. trimakasih sebelumnya. :D. obbiearie@gmail.com
ReplyDeleteWa'alaiksalam warrahmatullahi wabarakatuh. Sudah saya kirim ke email Mas Arie, mohon di cek emailnya Mas. Terima kasih sudah membaca artikel saya. Selamat Berjuang dan Sukses Selalu :)
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteHi..I'm lestari. Congratulation, miss !!' Thank you so much for your information.
DeleteI also have read your experience written here, that makes me be more interest to follow this scholarship. Actually, I have already known about this scholarship before, but I don't understand enough about the process on how I can prepare my data. Today, one of my friend from USU asked me to see your blog.I'm so happy to see you here, and I'm appreciate if you send me your CV, essay or other information that I should know. If you don't mind, please.give me your PIN number. This is my e.mail : lestaridz@ymail.com. So give a big thanks to you, miss.
Sudah saya kirim ke email Mbak Lestari, mohon di cek emailnya Mbak. Terima kasih sudah membaca artikel saya. Selamat Berjuang dan Sukses Selalu :)
DeleteHalo mbak Maulida,
ReplyDeleteTulisan mbak benar2 menginspirasi saya untuk bisa lolos dan sukses seperti mbak.
Jika berkenan, bolehkah berbagi mengenai informasi, essay2, rancangan studi, dan berkas lainnya sebagai penyemangat saya? Ke email fredayandi@gmail.com.
Terima kasih banyak.
Semoga sukses selalu mbak..
tulisannya sangat mengispirasi mbk.. boleh kirim ke email saya sima94@ymail.com
ReplyDeletenice sharing mba maulida.
ReplyDeleteoh ya, kalau berkenan saya mau minta contoh essay mba maulida ke email ini neydairva@gmail.com untuk menambah referensi contoh dari beberapa essay yg sudah saya minta dar beberapa awardee. hehe
terimakasih sebelumnya :)
wah, tulisannya menginspirasi sekali mbak!
ReplyDeletekebetulan saya mahasiswa s1 hukum juga, konsentrasi hukum pidana, dan rencananya september besok wisuda.
akhirnya bisa baca pengalaman awardee lulusan hukum juga. hehe
saya bisa minta kirimkan essay dan rencana study yg digunakan dulu mbak?
karena tahun depan saya berencana mendaftar melalui jalue beasiswa juga.
terima kasih, mbak Maulida :)
keyrie.eleison@gmail.com
assalamualaikum mbak, sangat menginspirasi sekali pengalamannya. boleh mungkin saya minta contoh essay dan rencana studinya mbak? ke feri.djostie@gmail.com.. terimakasih mbak, jazakallahu..
ReplyDeleteAssalamualaikum, Ur written is so awesome! Aku suka dengan artikel kamu :) Bagus banget dan bermanfaat. Boleh saya lihat essay nya?? ke email ini ajeng_u@ymail.com.
ReplyDeleteSaya masih kuliah, tapi saya ingin sekali bisa melanjutkan ke luar negri untuk mengambil master of English education. Cuma saya kurang tahu soal LPDP itu. Kalau IDP aku tahu, cuma bukan full scholarship.
Mau ngobrol dan tanya tanya sama mbak. Thank you a lot! Keep motivating everyone.
Assalamualaikum tulisannya sangat bagus, boleh saya lihat essay dan rencana studinya? terimakasih Evaroyandi15@gmail.com
ReplyDeleteAslm. Hai, nice to read your article. Good article and can give others how to prepare a LPDP interview. Would you send me your essay and study plan? This is my email adress: mr.darojat@gmail.com. Many thanks
ReplyDeletehallo, kalau tidak keberatan, email saya: bhisma87@gmail.com. Terima kasih.
ReplyDeleteBoLeh kirim jg kan ke emaiL saia dilatough0510@yahoo.com. Thanks before...
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBeruntung sekali bisa baca tulisan kakak,, benar2 menginspirasi ☺ kaka hebat 👍👍
ReplyDeleteSaya berencana ikut beasiswa juga kak, saya juga ingin mengetahui bagaimana penulisan essay dan cv yg benar. Kalau kk berkenan, saya ingin membaca essay yang kk buat.
Email saya naomihotcris@gmail.com
terima kasih banyak sebelumnya kak
assalamualaikum kakak, mau dong dikirimin file2 lpdp buat jadi inspirasi ke email juwitaaharahap@gmail.com semoga sukses ke depannya ya kak :)
ReplyDeleteWahhhhh, jujur saya sangat terkesan sama pengalaman Mbak Maulida ...
ReplyDeleteKalau diperbolehkan, saya minta file rencana studi Mbak Maulida sebagai referensi, Mbak :)
email saya: retno.wihyanti@yahoo.com.
sebelum dan sesudahnya terima kasih ya, Mbak ^^
Wahhhhh, jujur saya sangat terkesan sama pengalaman Mbak Maulida ...
ReplyDeleteKalau diperbolehkan, saya minta file rencana studi Mbak Maulida sebagai referensi, Mbak :)
email saya: retno.wihyanti@yahoo.com.
sebelum dan sesudahnya terima kasih ya, Mbak ^^
inspiring banget mbak
ReplyDeletemohon kesediaan sharing essay n study plannya di vicky.prahmana@gmail.com
trima kasih sebelumnya...:)
inpiring article.. :)
ReplyDeletelugas sekali jawaban saat wawancara mbak, menarik juga mengulasnya disini.
jika berkenan, bolehkah saya dikirimkan essay dan rencana studinya? ke amalia.c.nafiah@gmail.com
terimakasih sebelumnya.
mbak sudah ada di Leiden University ya sekarang? semoga segala proses perjuangan diberikan kemudahan dalam menjalani. aamiin
Salam. Jika berkenan tolong kirim ke email saya noersidaa@gmail.com
ReplyDeleteSyukron, semoga Allah membalas kebaikannya :)
Assalamualaikum mb...subhanallah...menginspirasi bgt, boleh minta essay yang 3.
ReplyDeleteini email saya fanda12yn@gmail.com
jazaklh...
Assalamu'alaykum kak
ReplyDeleteSangat menginspirasi sekali tulisannya kak...
Bolehkah kirim essay dan Administrasi kakak yg lainnya...
Utk saya pelajari agar bisa seperti kakak... :-)
Kirim ke email saya indahwaty.suwandy@gmail.com
Terima kasih kakak :-)
Assalamu'alaykum kak
ReplyDeleteSangat menginspirasi sekali tulisannya kak...
Bolehkah kirim essay dan Administrasi kakak yg lainnya...
Utk saya pelajari agar bisa seperti kakak... :-)
Kirim ke email saya indahwaty.suwandy@gmail.com
Terima kasih kakak :-)
Assalamu'alaykum kak
ReplyDeleteSangat menginspirasi sekali tulisannya kak...
Bolehkah kirim essay dan Administrasi kakak yg lainnya...
Utk saya pelajari agar bisa seperti kakak... :-)
Kirim ke email saya indahwaty.suwandy@gmail.com
Terima kasih kakak :-)
Very well written article. such inspiring experiences you have there :)
ReplyDeleteperkenalkan saya Shara, lulusan hukum juga seperti mbak Maulida dan yang kebetulan juga memang ingin lanjut ke Leiden Uni. Saya akan mengambil konsentrasi ke kebijakan publik rencananya :)
I would be very honored if you can share your experience with me, about how you write the study plan and all. Could you send it to sharaps1994@gmail.com please? Forgive me for bothering you with this request, hopefully your life at Holland will be smooth and full of joy. Wish me luck so I can be there soon!
Warm Regards,
Shara
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteKak Ida saya juga boleh minta 3 essaysnya?
ReplyDeleteIni email saya Kak:
putri.ananda2015@yahoo.com
Terima kasih
Hallo kak Ida. Semoga komen saya nggak telat yaa... Saya tertarik buat ikut LPDP. Boleh kah sekiranya saya minta contoh essay milik kakak?
ReplyDeleteIni email saya : fitriasarighista@gmail.com
Salam sejahtera :)
ReplyDeleteTerimakasih untuk tulisannya, mbak..
Sangat informatif :)
Kalau berkenan saya juga ingin minta contoh essainya, mba
e-mail saya: tesstomasoa@gmail.com
Terimakasih sebelumnya..
Sukses selalu, mba :)
Dear Mba Maulida, saya berencana untuk mendaftar beasiswa LPDP tahun ini dan melanjutkan studi hukum internasional. Ingin rasanya bisa belajar seperti Mba, mohon bantuan belajar nya dengan mengirimkan essay + study plan untuk LPDP ke email: irfanorizk@gmail.com
ReplyDeleteTerima kasih
halo mba, apakah boleh dikirimkan contoh study plan dan essainya ke ainihanifa@gmail.com? terima kasih banyak sebelumnya & sukses selalu :)
ReplyDeleteAssalamu'alaykum mba, saya berencana untuk mendaftar LPDP periode ini, jika berkenan, saya ingin dikirimi study plan dan essay mba ke alamat pututessa@gmail.com
ReplyDeletepasti akan sngat membantu saya, trimkasih sebelumnya mba,
Assalamualaikum, mbk jika berkenan mhn essay nya juga bisa dikirim ke email saya di Suko.harsono92@gmail.com syukron
ReplyDeleteAssalamu'alaikum mba Maulida,share pengalamannya membantu banget. kalau tidak keberatan bisa saya minta tolong ke mba Maulida untuk mengirimkan contoh rencana studi dan essay ke email saya >> anchieqbro@yahoo.com << Terima Kasih byk sebelumnya mba :D
ReplyDeleteAssalamualaikum mbak, Saya Rahmawati saat ini sedang belajar di Institut Teknologi Nasional Malang, jurusan Teknik Elektro, saya ingin melanjutkan studi saya ke tingkat master dan PhD, semoga Allah memudahkan jalan saya mendapatkannya,
ReplyDeletejika berkenan saya ingin sekali membaca contoh essay mba maulida,
terimakasih sebelumnya.
Assalamualaikum
ke rahmafnr@gmail.com
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteHi Mbak Maulida, would you mind sharing your essays to me? Thank you
ReplyDeleteaulia.yura@outlook.com
Assalamu'alaikum Kak, jika berkenan dan mbak ada waktu, mohon bantuannya, saya boleh minta contoh essay kakak? Terima kasih kak. thianmra@gmail.com
ReplyDeleteassalamualaikum wr.wb
ReplyDeletehallo sist, if u don't mind would you send your essay for me?
syukron katsiron ya Ukhti
angginahrp@yahoo.com
Assallammu'alaikum mbak nida... saya sudah membaca tulisan mbak dari awal sampai akhir dan subhanallah semakin memperkuat saya untuk ikut aplay beasiswa LPDP..
ReplyDeletekalau boleh mbak saya minta tolong kirimkan study plannya keemail saya...
zulkifli_rambe@yahoo.com
terimakasih banyak mbak...
Assalamu`alaikum, mbak Maulida. Tulisan mbak sangat inspiring buat kami. Seperti yang mbak janjikan pada pembukaan tulisan: "Namun, bagi yang ingin melihat contoh rencana studi dan essay saya atau ingin saya mengecek atau “proofread” rencana studi dan essaynya, bisa mencantumkan emailnya di kolom komentar artikel ini. In syaa Allah saya usahakan kirim feedback secepatnya."
ReplyDeleteSaya minta ya mbak... ke krisnanda66@gmail.com
Terimakasih, semoga studinya dilancarkan yaaa...
ass, ka bisakah saya mendapatkan referensi untuk essay dan rencana studi ? kalo bisa dikirim ke akun email saya litatartar@gmail.com
ReplyDeleteterimakasih
litatar
Assalamualaykum kak maulida, saya annisa fauzia. Boleh dong kirimin essai dan rencana studi nya ke email saya annisa.fauzia1992@gmail.com
ReplyDeleteJazakallah khairan katsiran
Assalamualaikum mba,blognya sangat menginspirasi saya. Tapi banyak sekali hal2 yang saya masih belum mengerti, apabila berkenan saya boleh dikirimin contoh essaynya ke terztasanisantosa@gmail.com dan mungkin masih banyak lagi yang akan saya tanyakan ke mba. Terimakasih banyak sebelumnya.....
ReplyDeleteAssalamu'alaikum kak Maulida,,, blog nya bagus, jdi nambah pengetahuan mengenai LPDP... jika kakak berkenan boleh kah saya dikirimkan contoh essay dan rencana studinya ke email : misda.wati117@gmail.com
ReplyDeleteSebelumnya terimakasih banyak kak...
Assalamu'alaikum kak Maulida, wow tulisannya menginspirasi bnget kak :D boleh minta esai lpdpnya kak :D email : arifin_zain90@yahoo.com
ReplyDeleteOh ya mau tanya juga, gmana kakak mendapatkan LoA d Leiden, Pake konsultan apa dfatar sendiri
Terima kasih kak
email : arifin_zain90@yahoo.com
Assalamu'alaikum kak Maulida, wow tulisannya menginspirasi bnget kak :D boleh minta esai lpdpnya kak :D email : arifin_zain90@yahoo.com
ReplyDeleteOh ya mau tanya juga, gmana kakak mendapatkan LoA d Leiden, Pake konsultan apa dfatar sendiri
Terima kasih kak
email : arifin_zain90@yahoo.com
Assalamualaikum kak.. tulisannya sangat menginspirasi.
ReplyDeleteBoleh minta contoh essaynya kak?
ariyadi_gayo@yahoo.com
Terima kasih sebelumnya
Assalamualaikum, kak. Tulisan kakak menginspirasi sekali :") Kalo berkenan, tolong kirimin contoh essay dan rencana studi kakak ke andasaridessy@yahoo.co.id ya hihi Thank you in advance :)
ReplyDeleteHallo kak Maulida.salam kenal kak. Sy Grace dari USU jg kak,fak.ilmu budaya. So amaze kk buat kisahnya. I would like to read about your essay indeed. Hehe..if you permit so pleasure..could you send me your essay in my email graceenata@gmail.com.
ReplyDeleteThanks a lot kk Maulida
Keep fighting in there kak
Assalamualaikum, Kak Ida. Tulisan Kakak sangat inspiring. Saya jadi tambah semangat untuk mempersiapkan untuk ikut beasiswa LPDP. Kalau boleh saya minta dikirim essay, rencana studi dkk sebagai contoh Kak hehe. email saya: revisabile@gmail.com
ReplyDeleteTerima kasih Kak Ida. Wassalamualaikum :)
Salam mba
ReplyDeleteWahhhhh, jujur saya sangat terkesan sama pengalaman Mbak Maulida.
Kalau boleh,apa saya bisa minta file rencana studi dan essai Mbak Maulida sebagai referensi, Mbak :)
email saya: Annisafaizah40@gmail.com
sebelumnya Jazakillah ya, Mbak ^^. Sukses selalu
Salam mba
ReplyDeleteWahhhhh, jujur saya sangat terkesan sama pengalaman Mbak Maulida.
Kalau boleh,apa saya bisa minta file rencana studi dan essai Mbak Maulida sebagai referensi, Mbak :)
email saya: Annisafaizah40@gmail.com
sebelumnya Jazakillah ya, Mbak ^^. Sukses selalu
assalamualaikum mba
ReplyDeleteSubhanallah saya sangat terkesan dan semakin termotivasi dari tulisan ini. Saya sedang dalam proses melamar beasiswa LPDP, saya percaya tidak ada yang kebetulan, semua sudah ditakdirkan Allah, trmasuk saya yang menemukan tulisan blog mba ini. Saya sangat berharap bisa melihat contoh essai dan rencana study mba sewaktu melamar LPDP dlu, itu akan sangat membantu saya. Terimakasih sebelumnya mba.
Email saya putrinovitadewi2@gmail.com
Jazakillah khairan katsiran ya mba.
Wassalamualaikum wr wb
Assalamu'alaykum mbak maulida, betaia beruntungnya saya bisa membaca tulisan mbak yang sangat inspiratif dan powerfull ini walaupun ini ditulis beberapa tahun lalu, saya sedang proses pembelajaran untuk melamar beasiswa mbak. Saya sangat termotivasi setelah membaca tulisan mbak ini �� apabila berkenan mbak bisa membantu saya untuk mewujudkan mimpi saya untuk menjadi sukses seperti mbak dengan mengirimkan contoh essay nya sebagai bahan referensi. Terimakasih sebelumnya ☺
ReplyDeletejuliahutami97@gmail.com
Wassalamu'alaikum wr wb.
Assalamu'alaykum kak Maulida~ sedih rasanya baru menemukan blog ini dari FSLN kemarin :(
ReplyDeleteJika berkenan, saya ingin melihat essay dan rencana studi kakak sebagai acuan. Email saya : chintya.adeliana@gmail.com
Sekaligus, doakan saya ya kak. Semoga bisa nyusul keluar negeri untuk studi dengan beasiswa~ hehe
Assalamualaikum kak. Saya kemarin ikut talkshow kakak di UNJ. Saya penasaran nih kak sama essay kakak. Jika boleh saya ingin tahu essay kakak. Email saya ade05kartini@yahoo.com
ReplyDeleteHallo mbak Ida, terima kasih postingannya sangat menginspirasi dan membantu sekali. Kalo mbak berkenan, boleh saya minta contoh essay-nya ?. E-mail saya sabarhernikasiregar@gmail.com
ReplyDeleteTerima Kasih sebelumnya.
sangat menginspirasi, mnta cnth essay mbk, ni email sy mansujana@gmail.com
ReplyDeleteAssalamu'alaikum kak Maulida jika berkenan bisa tolong kirimkan ke e-mail saya nabillahnanda@gmail.com terimakasih sebelumnya :)
ReplyDeleteTerima kasih untuk share-nya, mbak :) Saya bisa minta contoh essay dan rencana studinya? Email saya itstwice@gmail.com
ReplyDeleteTerima kasih.
Alhamdulillah atas izin Allah setelah mendengar podcast sessionnya kak Adin yang berkolaborasi dengan kakak saya jadi sangat terinspirasi untuk tidak menyerah dalam bermimpi. Terima kasih kak atas setiap cerita yang disampaikan dengan baik dan inspiratif sekali. Alhamdulillah akhirnya juga saya bisa sampai di blog ini pada tahun 2020 ini. Apabila kakak berkenan, bolehkah saya meminta contoh essay dan rencana studi kakak melalui email saya rachmaaputrii@gmail.com. Terima kasih kak🙏🏼. Sehat selalu😇
ReplyDeleteAlhamdulillah atas izin Allah setelah mendengar podcast sessionnya kak Adin yang berkolaborasi dengan kakak saya jadi sangat terinspirasi untuk tidak menyerah dalam bermimpi. Terima kasih kak atas setiap cerita yang disampaikan dengan baik dan inspiratif sekali. Alhamdulillah akhirnya juga saya bisa sampai di blog ini pada tahun 2020 ini. Apabila kakak berkenan, bolehkah saya meminta contoh essay dan rencana studi kakak melalui email saya rachmaaputrii@gmail.com. Terima kasih kak🙏🏼. Sehat selalu😇
ReplyDeleteAssalamualaikum mbaa, aku sangat terinspirasi sama tulisan mba dan podcast kolaborasi dengan ka adin, makasi mba atas setiap cerita inspiratif nya. Membuat saya percaya bahwa perempuan bisa mencapai impian nya setinggi mungkin. Apabila mba berkenan bolehkah aku melihat dan membaca contoh essay dan rencana studinya mba melalu email ku annisanurfadhilan08@gmail.com.. kebetulan aku sedang menempuh smt 3 ilmu hukum mbaa..hehe
ReplyDeleteTerimakasih banyak mbaa. Semoga mba dan keluarga sehat selalu aamiin����
assalamualaikum mba
ReplyDeleteMasyaAllah Tabarakallah saya sangat terkesan serta semakin termotivasi meraih cita2 S2 dari tulisan ini. Saya berencana setelah lulus S1 untuk melamar beasiswa LPDP, saya sangat berharap bisa melihat contoh essai dan rencana study mba sewaktu melamar LPDP dlu, itu akan sangat membantu saya. Apabila mba berkenan, bolehkah saya meminta contoh essay dan rencana study mba? Terima kasih banyak mba.
Ini untuk email saya fanisamayda@gmail.com
Terima kasih mba semoga sehat selalu, aamin🙏🏻